“Ayu kenapa kamu menangis?” Siapa yang bust kamu nangis.” Kata Rega yang baru datang ia melihat pipi anak itu sembab. Ayu ketawa ia menggeleng sambil memperlihatkan buku yang tadi ia baca. “n****+ ini buat aku nangis ha ha...” kata Ayu. Dera dan Rega tampak kaget Ayu bisa bilang aku dan tertawa rupanya ia sudah tidak canggung dengan mereka. “Ya ampun perkara n****+. Jadi kamu mau beli apa? Kita belum makan. Bagaimana jika makan dulu baru beli peralatanmu?” “Sudah sampai di sini masa mau balik lagi. Gakpapa masuk telat dikit.” Kata Dera ia memainkan alisnya. “Enak aja, itu kamu di kantor lah aku di lapangan apa nda di teriakin nanti.’’ Kata Rega. Dera tertawa. “Yaudah ayo.” Kata Ayu. Ayu berjalan duluan hal yang ia inginkan itu tas setelah tas ia menuju rak stationery untuk alat- al