25 Hari Sabtu, menjelang pukul 10 pagi keluarga Syifa pun tiba. Elang langsung berlari setelah turun dari mobil, dan menghambur ke dalam pelukan ayahnya. Adi mencium kedua pipi putranya dengan gemas. Merasa sedikit bersalah karena masih belum mampu untuk lebih sering mengunjungi Elang. Lengan pria kecil itu menggelayut manja di leher sang ayah. Mata Elang yang beriris hitam pekat tersebut, memperhatikan wajah pria bertubuh tinggi besar itu dengan sorot mata penuh kekaguman. "Jagoan ayah tambah berat aja," ucap Adi. Lengannya memang terasa sedang pegal menggendong Elang. "Berat badannya naik drastis, setelah Uwanya sering ngasih cokelat setiap pulang kerja," sahut Syifa yang mendapat balasan cubitan dari Lita, kakaknya yang tengah hamil tua. "Uwa ngasih cokelat itu, sebetulnya bua