Sekarat

1518 Kata

31 Kedua orang itu saling memandang dengan tatapan yang berbeda. Mengukur kemampuan lawan untuk mencari celah yang bisa menunjukkan titik kelemahan. Abimana mengepalkan tangan kanan dan membentuk tinjuan. Berusaha menampilkan wajah tenang walaupun sebenarnya hati terasa sangat panas. Yoyon mengusap keringat di dahinya dengan tisu. Gerakan yang dilakukan tampak sedikit gugup. Dipandangi setajam itu oleh Abimana membuat nyalinya ciut. "Kamu sengaja mengadu domba kami?" tanya Abimana dengan suara dingin. "Eh, nggak ... nggak, Pak. Mana berani saya begitu," jawab Yoyon. Sekali lagi mengusap peluhnya yang bertambah banyak. "Lalu, kenapa kamu tidak menyerahkan semua foto dan video mereka?" Wajah Yoyon semakin memucat. Merutuki diri yang tidak pandai membaca situasi. Terlalu silau deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN