“Apa maksud kamu, Rahma? Kenapa kamu nuduh Om sembarangan kayak gitu?” ujar Om Andre, dengan nada tertahan, seperti sedang menahan amarah. “Om nggak pernah jual Adiyaksa sama Dana. Bukannya kamu udah lihat sendiri laporan keuangan yang Om kasih ke kamu? Di sana udah jelas kalau Adiyaksa diambang kehancuran. Lagi pula, Dana itu suami kamu. Kenapa kamu nyebut dia orang asing?” Rahma terkekeh, penuh ironi. “Om adalah saudara terdekat yang aku punya. Tapi, bisa-bisanya Om bersikap kayak gini sama aku dan Ayah? Memangnya salah kami apa sama Om? Om nggak perlu pura-pura baik lagi. Aku udah tahu semuanya.” Benar. Rahma pasti sudah gila karena sudah berani memprovokasi pamannya seperti ini, padahal Rahma belum punya bukti yang kuat. Bangkit kembali dari kematian membuat Rahma sadar bahwa dia har
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari