Andini tidur sendiri di kamarnya. Sedangkan yang lain sibuk dengan pasangan mereka masing-masing. Dia memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar. Ia ingin melihat pantai dari dekat. Deburan ombak di malam hari begitu sangat kuat. Andini berjalan dengan kaki telanjang menikmati malam yang begitu tenang meski hatinya remuk redam. Sinar bulan bercahaya begitu indah tapi dia tidak bisa memantulkan cahayanya sendiri tanpa bantuan matahari. Andini gapai tangannya seperti meraih bintang-bintang yang tak bisa ia gapai. Sesulit inikah juga dirinya untuk meraih bahagia walau hanya sebentar saja. Hembusan angin begitu dingin, Andini merapatkan jaketnya dan duduk di pinggir pantai sendiri. Entah kenapa jiwanya begitu tenang dan damai. Ingin rasanya ia menyatu dengan laut. Tenang di dalam meski