Chapter 30 - Rumah

2047 Kata

Shazia hanya bisa mengerjabkan matanya ketika mendapat pertanyaan itu dari ayah Azril. Dia menatap tepat ke arah matanya lalu menundukkan pandangan tidak tahu harus menjawab apa. “Dad!” seru Azril. Ezra melirik Azril, “Kenapa? Kan Daddy cuma tanya.” “Iya, kamu tanya. Tapi, nggak kayak gitu juga. Ekspresi dingin sama suara kamu itu membuat Shazia takut.” Ucap Aiysah lalu mengegnggam tangan suaminya. “Sudah, kita makan dulu sekarang. Nih, rica-rica kesukaan Azril.” Azril mencoba makanannya lalu terkejut ketika mengenali rasa makanan itu, dia melirik ke arah Shazia dan tersenyum lalu mengacungkan jempol. Semua orang di meja makan melihat reaksi Azril. Begitu pula dengan kedua orangtuanya, mereka sempat bertatapan mata dan saling melempar pandangan. Aisyah menahan senyumnya, dia menatap A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN