Dalilah meminta Bandawa ke rumahnya sebelum waktu berangkat kerja mamanya. Dalilah deg-deg-an dia duduk dengan gelisah di island dapur memandangi adik-adiknya yang sedang sarapan. Dia mendengar sura langkah kaki mamanya turun, Lina sudah sangat rapi dengan pakaiayan seragam pabrik berwarna abu. “Sayang, sudah baikan” dia langsung menghampiri Dalilah. Mengecup puncuk kepala Dalilah. Dalilah makin tegang “Ma..” Mamanya menggeret kursi di dekat Dalilah, mereka memang biasa makan di Island dapur gak suka makan di meja makan. Meja makan berjarak terlalu jauh dari dapur. Dan terlalu besar, kursi-kursinya berjarak jauh-jauh. Selayaknya penduduk Indonesia yang lain, mereka senang ngegosip saat makan, kalo kursi jauh-jauhan begitu mana bisa ngegosip. “Emang kakak sakit apa ?” tanya Luna kep