Dalilah terus sakit sejak hari dia bertemu sang Gupi. Dia meringkuk di atas kasur kamarnya. Setiap malam Bandawa menemuinya. Dalilah masih memilih diam, Dia tidak mengatakan apapun terlebih karena dirinya masih terguncang. Bila dia mengingat kembali kejadian di pondok beberapa hari yang lalu. Yang pertama terlintas dibenaknya adalah betapa cantik dan anggunnya Rengganis. Beberapa hari ini dia jadi insecure, dia sering membandingkan dirinya dengan Rengganis. Dia duduk di depan meja riasnya,sebelum berangkat ke pabrik. Dia melihat dirinya di dalam cermin dan berujar “Astaga kenapa wajahku jadi kaya rempeyek gini ?” dia mencetin jerawat-jerawat kecil di wajahnya. Dalilah jadi badmood sendiri. Dia gak ngerti kenapa emosinya naik turun begini. Dalilah jadi malas ke pabrik. Dia membuka bajun