Laki-laki itu berdiri tepat di belakang Dalilah, menatapnya dengan tajam tanpa berkedip. Dia adalah sosok yang dilihatnya dalam bingkai kayu di atas piono. Dalilahpun tidak bisa berkedip melihatnya, laki-laki ini Bandawa ? suami Budenya ? Semuda ini ? Dia gak terliat seperti Gundurwo, Dia keliatan seperti manusia banget, kalo boleh nebak Dalilah memperkirakan umurnya tigapuluhan. Yang mengerikan itu matanya, caranya melihat Dalilah ! Apa dia makan orang ? pikiran itu ngebuat Dalilah mau nangis. "Apapun yang terjadi dikamar ini jadi rahasiamu" suaranya berat dan menakutkan, Dalilah membeku tidak sanggup untuk menoleh ke belakang, dia mengulang kutipan surat Bude Sri "Aku bisa menyakiti siapapun" Dia maju mendekati Dalilah, Dalilah mau lari rasanya tapi kakinya terlalu lemas untuk bisa ka