Suasana ruangan terasa begitu tegang dan canggung. Arum merasa kebingungan harus melakukan apa karena Bagas yang duduk di hadapannya hanya diam dengan ekspresi wajah datar. Arum memilih melihat sekitar ruangan tempat mereka berdua duduk saat ini dan memperhatikan interior restoran tersebut. Setelah menunggu beberapa menit, pintu ruangan tersebut akhirnya terbuka dan beberapa pelayan masuk ke dalam ruangan sambil membawa beberapa piring makanan di tangan mereka. Pelayan mulai menatap makanan di atas meja di hadapan Arum dan Bagas. Setelah selesai mereka mempersilahkan Arum dan Bagas untuk menikmati makanan yang sudah disajikan itu. "Silakan Makan," ucap Bagas yang kemudian mulai menikmati makanan di hadapannya. Arum menatap ragu makanan yang tertata di meja, lalu perlahan ia menga