23. Gue Cinta Mati

1200 Kata

Zevanya masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa. Mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan dan kosong. Tidak ada siapa pun di sana walau mobil Orion terparkir indah. “Orion!” teriak Zevanya hingga suaranya menggelegar. Tidak lama terdengar langkah memburu dari dapur. Zevanya membulatkan mata lantaran yang keluar dari sana bukan Orion melainkan Lay. Ah, dugaannya benar kalau Lay dan Orion itu berteman. Bagaimana bisa? Orion itu mahasiswa dan Lay masih duduk di bangku SMA. “Eh, Tante.” Lay tersenyum menggoda. “Ternyata dunia itu sempit, ya, Tan. Nyatanya kita jumpa lagi di tempat yang lebih menyenangkan.” Zevanya mengembuskan napas pelan. Lay itu tidak peduli apa pun, selalu saja menggoda sekaligus mengusuli orang di sekitarnya. Ya, Zevanya akui, Lay itu menyenangkan untuk dijad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN