• DUA PULUH SATU •

1045 Kata

Star High School, New York. "Aku melihat semuanya. Kau yang melakukannya, 'kan?" Isabella tidak menampilkan banyak ekspresi seperti yang biasa dilakukannya. Seolah otot-otot wajah Isabella telah menjadi kaku karena tak banyak perasaan yang dimilikinya saat ini. Ia hanya bisa merasakan marah, kesal, mendendam untuk waktu yang lama. Bahkan setelah Alisa muncul dan menjadi bagian dirinya, perasaan sedih dan kecewa lah yang menyelimutinya. Isabella seperti awan yang terus mendung. Muram dan gelap, tetapi tak selalu hujan. Terkadang ia terlihat bercahaya, tapi itu hanya kilat yang mengerikan. Tak ada matahari atau pelangi yang sedikitpun terlihat darinya. Segala tentang Isabella hanyalah sesuatu yang abu-abu. "Apa maksudmu?" tandas Isabella pada akhirnya. Lagi, suaranya terdengar tenang da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN