"Jadi pacar aku, Sya. Mau, ya?" Meisya mendongak mendengar permintaan Arshaka yang tak diduganya. Meisya sudah pernah menolak lelaki itu waktu masih sekolah. Namun, dia tak menyangka jika Arshaka, menyatakan perasaannya kembali padanya. "Ka, aku— " "Nggak perlu jawab sekarang," ujar Shaka menatap Meisya hangat. "Lusa aku akan kembali ke Jerman. Jika kamu datang ke bandara hari itu, berarti kamu menerima perasaanku. Dan sebaliknya. Aku tunggu jawaban kamu." "Aku pamit pulang." Arshaka pergi meninggalkan Meisya yang terdiam di teras rumahnya. Meisya memandang punggung Shaka yang mulai menjauh ke arah mobil lelaki itu. Sorry, Ka. Aku nggak bisa nerima kamu. Aku udah suka sama orang lain. Lagi pula, aku merasa nggak pernah pantes buat kamu. Kamu berhak mendapatkan perempuan yang lebih ba