Chintya: bab 11

1963 Kata

"Kak Shaka enggak pulang? Udah jam 10." Usai makan, kami pindah ke ruang tamu di dekat pintu masuk. Sudah hampir 1 jam kami berada di sini dengan Arshaka yang tak kunjung beranjak pergi. "Lo ngusir gue?" "Enggak gitu juga. Besok kan Kak Shaka kerja, aku pun gitu." "Gue masih pengen di sini bentar." Arshaka memutar posisi tubuhnya hingga menghadap padaku. "Gue mau tanya, lo marah sama gue?" "Enggak. Kenapa aku harus marah?" "Waktu malam minggu kemarin... " "Kamu nggak salah apa-apa, kok." Aku tersenyum. "Akunya aja yang lagi baper." Aku memang marah, kecewa dan sedih pada malam itu. Semua campur aduk. Namun, apa yang bisa kulakukan selain pasrah menerima? Wajar jika Arshaka marah karena orang tuanya yang begitu memujaku, sementara dia adalah anak kandungnya mereka. Aku pun tak bis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN