Di tempat lain, tepatnya Villa yang dihuni oleh sepasang pengantin baru—Danu dan Sandra. Sosok perempuan berkulit putih pucat duduk termangu di stoolbar sambil menikmati jus jeruk favoritnya, masih mengenakan gaun tidur malam berbahan lace, warna merah menyala, warna favorit seseorang yang semalaman mengganggu pikirannya. Sandra tersenyum miris, membayangkan Sandi dan istrinya yang berada di tempat lain, pasti tengah asyik memadu kasih. Sedangkan di sini, dia hanya bisa meratapi penyesalan yang kian menjadi. Kebodohan dan penyesalannya tak lagi berarti untuk saat ini. Karena kenyataannya, Sandi telah memiliki istri yang cantik dan lebih segala-galanya. Seorang model, kaya, dan disukai seluruh keluarga. Ck! Sandra benci dengan yang dimiliki Almira. Kenapa bisa Almira seberuntung itu