Cinta Terbalut Luka

“Apa jadwal aku hari ini Can?” tanya Kayla kepada asisten sekaligus sahabat baiknya. “Kamu ada meeting dengan Alexander grup hari ini Kayla. Setelah makan siang meeting itu Kayla,” jawab Caca sembari membaca jadwal sahabat baiknya yang berada di dalam catatan macbooknya saat ini. Kayla melihat penunjuk waktu yang berada di pergelangan tangannya saat ini. Penunjuk waktu itu kini telah menunjukan angka sebelas siang hari ini. “Masih ada waktu satu jam lagi Can. Apa materi meeting hari ini Can?” sambung Kayla. “Materi meeting hari ini kita akan membahas proyek kerja sama pembangunan hotel dan perumahan Kayla. Materi meeting sudah aku kirimkan ke email kamu. Coba kamu buka email kamu, Kayla,” seru Cantika. Kayla lantas membuka email melalu ponsel yang kini sedang berada digenggaman tangannya tanpa menjawab apa yang diucapkan oleh sahabat baiknya. “Aku akan pelajari dulu materi ini Can. kamu boleh kembali ke ruangan kerja kamu iya Can. terima kasih Can,” tukas Kayla. “Iya Kayla. Aku permisi Kayla,” balas Cantika. “Iya Can,” balas Kayla. Cantika pergi meninggalkan ruangan sahabat baik sekaligus bosnya itu untuk kembali ke ruangannya setelah mendapatkan izin dari Kayla. Sementara itu, Kayla kini sedang memeriksa berkas yang dikirimkan oleh Cantika tentang materi meeting bersama dengan rekan kerjanya hari ini. *** Kayla dan Cantika kini telah berada di suatu tempat yang telah ditentukan menjadi tempat meeting oleh rekan bisnisnya. Sebuah restoran mewah dengan ruangan private di mana kini Kayla dan Cantika berada. Kayla dan Cantika memesan minuman terlebih dahulu sembari menunggu rekan bisnis mereka datang. “Maaf saya terlambat. Jalanan Jakarta ternyata masih macet seperti dulu,” ucap sosok laki-laki yang kini telah berada di dalam ruangan private itu. Kayla yang merasa tidak asing dengan suara bariton yang masuk ke dalam indera pendengarannya reflek menoleh ke arah sumber suara. Tampak sosok yang tidak asing bagi Kayla kini telah berdiri di hadapan mereka. Kayla bahkan merasa tercengang kala melihat sosok yang tidak ingin dilihat oleh dirinya kini sedang berada di hadapannya. Tubuh Kayla seketika membeku dengan apa yang kini dilihat oleh dirinya. Tidak hanya Kayla yang merasa tercengang dengan keberadaan sosok laki-laki yang berada di dalam ruangan private. Cantika bahkan membelalakkan mata saat melihat siapa yang kini sedang berada di antara dirinya dan sahabat baiknya itu. Tatapan tidak percaya ditujukan oleh Cantika ke arah orang itu. “Astaga.. Kenapa aku harus bertemu kamu lagi sih?” ucap sosok itu dengan nada dingin. Kayla seketika tersadar dari lamunannya setelah mendengar apa yang diucapkan oleh laki-laki itu. Perasaan Kayla semakin menjadi tidak menentu dengan bertemunya kembali dirinya dengan laki-laki itu. “Siapa juga yang senang bertemu dengan kamu. Jangan terlalu percaya diri jadi orang,” balas Kayla dengan nada tinggi. Laki-laki itu tersenyum dengan sinis ke arah Kayla seakan meremehkan wanita cantik itu. “Jadi perusahaan aku akan bekerjasama dengan perusahaan kamu? Apa kamu yakin? Apa yang kamu bisa?” Kayla merasa kesal dengan apa yang diucapkan oleh laki-laki yang menjadi musuhnya itu. Kayla menatap ke arah laki-laki itu dengan penuh kebencian. Kayla lalu menoleh ke arah Cantika yang masih tampak terkejut siang ini. “Kamu batalkan kerja sama ini Can. Tidak sudi aku melakukan kerja sama dengan laki-laki menyebalkan seperti dia,” ucap Kayla dengan tegas tanpa ada penolakan kepada Cantika. Kayla lantas pergi meninggalkan laki-laki itu dan Cantika setelah memberi tahu kepada Cantika tentang pembatalan kerja sama perusahaan Kayla dan laki-laki itu. *** Kayla memandang wajah putra semata wayangnya yang telah tidur dengan lelap malam ini. Bocah laki-laki tampan berusia lima tahun itu yang menjadi semangat bagi Kayla dalam melanjutkan kehidupannya setelah peristiwa yang tidak diinginkan oleh dirinya terjadi enam tahun yang lalu. Peristiwa yang menghancurkan cita-cita dan hidupnya. Kedua orang tuanya bahkan tidak menganggap Kayla sebagai anak mereka lagi setelah mereka mengetahui apa yang terjadi dengan Kayla kala itu. Hamil di luar nikah.. Huft.. Kayla menghela nafas berat saat teringat kembali dengan peristiwa pahit dalam hidupnya enam tahun yang lalu. Peristiwa yang memupus semua harapan dalam hidupnya dan terusir dari rumah kedua orang tuanya. Beruntung sahabat baiknya Cantika bersedia menemani dirinya baik dalam suka dan duka sehingga Kayla tidak merasa sebatang kara dalam menjalani kehidupannya yang telah hancur kala itu. Bocah berusia lima tahun itu dulu tidak pernah diharapkan kehadirannya sama sekali oleh Kayla. Apalagi saat Kayla pertama kali mengetahui jika dirinya hamil. Kayla menyalahkan bocah berusia lima tahun itu di masa lalu. Namun entah kenapa Kayla melawan saat kedua orang tuanya meminta Kayla untuk menggugurkan kandungannya itu jika Kayla masih ingin dianggap sebagai putri mereka. Kayla menyadari jika anak yang berada di dalam kandungannya saat itu tidak memiliki kesalahan sama sekali sehingga Kayla merasa semakin berdosa jika Kayla mengikuti apa yang diminta oleh kedua orang tuanya untuk menggugurkan kandungannya kala itu. Kayla mengusap dengan lembut wajah sang putra yang sangat tampan. Wajah bersih itu selalu menyejukkan hati Kayla di kala Kayla sedang merasa bimbang. Senyuman di wajah bocah lima tahun itu selalu mampu melenyapkan rasa Lelah dalam diri Kayla setelah Kayla bekerja selama satu hari di perusahaan yang didirikan bersama dengan sahabat baiknya itu. “Sayang.. Mama minta maaf iya jika mama belum dapat membahagiakan kamu hingga saat ini. Mama minta maaf jika mama tidak akan pernah bisa memberi tahu kepada kamu siapa ayah kandung kamu. Biar mama yang tahu saja sayang. Mama akan berusaha untuk selalu membahagiakan kamu kapanpun itu sayang. Kamu harus memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mama. Kamu tidak boleh memiliki sifat seperti ayah kandung kamu iya sayang. Mama sangat mencintai kamu, sayang.” Kayla mengecup dengan penuh rasa sayang pipi sang putra yang bernama Keenan itu. Tidak dapat dipungkiri oleh Kayla jika Kayla kini merasakan ketakutan setelah bertemu dengan laki-laki itu. Laki-laki dari masa lalu Kayla yang bernama Revan itu tidak pernah ingin Kayla temui kembali. Namun entah apa yang sedang dijalankan oleh takdir sehingga Kayla harus bertemu dengan laki-laki itu kembali setelah selama enam tahun mereka tidak pernah bertemu lagi. Huft.. Kayla menghela nafas kasar untuk menenangkan diri setelah ingatannya kembali berputar dengan masa lalunya selama enam tahun yang lalu itu. Masa lalu yang telah Kayla kubur dalam sejak Kayla meninggalkan Indonesia dan memilih untuk menetap di Singapura membesarkan Keenan bersama dengan sahabat baiknya itu. Entah kenapa kini laki-laki dari masa lalu itu hadir kembali dalam kehidupan Kayla. Laki-laki yang sejak Kayla duduk di bangku sekolah selalu menjadi rivalnya dan laki-laki yang telah menghancurkan kehidupan Kayla. Ya. Satu laki-laki yang mampu menjungkirbalikkan kehidupan Kayla itu sangat dibencinya hingga saat ini.