Bagian 4

506 Kata
Dari pagi Hanna tidak terlihat oleh Indri, sejak semalam tidak menampakan dirimu di depan datang atau yang lain '' Aku ke kamar Hanna dulu Ren ... '' Indri bangkit dari sofa menuju kamar belakang. Klik Perlahan Indri membuka pintu kamar tidur, di atas kasur Hanna tengah berbaring, kulitnya pucat dan di samping terletak lingkaran hitam. Indri memberanikan diri memegang Hanna dan memegang kepala itu kemudian dengan Hanna menutup seluruh milik dengan selimut tebal '' Han kamu sakit ... '' tanya Indri sambil duduk di tepi kasur. Di dalam selimut Hanna menggelengkan puas dengan pelan. '' Han dari pagi kamu gak makan ... bunda ambilin ya sayang ... '' kata Indri dengan nada khawatir. Hanna lagi- lagi mengagguk, berhasil ia sedang lapar '' Hanni mana bun ... '' tanya Hanna sambil menyibakan selimutnya se leher, suaranya serak dan berat '' Dia sedang bermain dengan tetangga sebelah di taman ... '' jawab Indri '' yaudah bunda ke bawah sudah ambil makanan untukmu ... '' Indri beranjak dari kamar Hanna '' Hanna kenapa beb ... '' kata Rendra sambil memegang majalah '' Sepertinya dia sakit Ren, dirinya pucat ... coba deh kamu liatin dia ... '' kata Indri sambil melangkah ke dapur. Secuil hati Rendra nampak khawatir dengan cepat ia datangi gadis kecil itu dengan pelan Rendra membuka pintu dan berjalan pelan di sisi kasur dan duduk Penyesalan? Apa Rendra menyesali perbuatan bejatnya? Dia rasa tidak karena ia biasa-biasa saja. '' kata bundamu kamu sakit ... benarkah? '' tanya Rendra sambil memegangi kaki Hanna pelan, namun dengan cepat gadis itu menariknya '' jauhkan tangan kotormu dariku b******k! '' ucap Hanna cepat sambil membuka setengah selimutnya, Hanna sekarang sedang memunggungi Rendra. 'cih, aku kotor? Terus ... kamu pikir dirimu suci setelah kejadian semalam ya? Ternyata kita sama-sama kotor .. '' jawab Rendra rendah. Hanna langsung menyibak selimutnya dan bangun ia menatap Rendra marah, kecewa dan benci '' Aku kotor karenamu b******k ... aku berjanji akan membunuhmu nanti ... '' desis Hanna sambil menyipitkan mata. '' membunuhlah tapi sebelum itu, .. '' tatapan Rendra mengingatkan kejadian semalam. Tubuhnya ia condongkan mendekat ke Hanna. Hanna mencoba untuk mundur dan ingin berteriak ''brengsek...'' desis Hanna sedangkan Rendra tersenyum iblis Clek ''bunda datang Hann...'' Indri langsung diam ia melihat Rendra tengah mendekati Hanna. Hanna kembali berbaring ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sedangkan Rendra reflek langsung mundur ''apa yang kalian lakukan...'' kata Indri curiga. ''matanya Hanna hitam, aku hanya memastikan kalau Hanna bukanlah hantu atau sebangsanya hehe...'' jawab Rendra Indri terdiam namun sesaat kemudian ia tertawa terpingkal- pingkal karena menurutnya lucu ''haha...'' tawa Indri sambil memegang piring berisi nasi dan sayur serta ayam goreng tepung perlahan ia mendekati Hanna ''om Rendra ada- ada saja ckck, ya kan Hanna sayang '' kata Indri yang sudah duduk di dekat Rendra. Hanna diam, ia menutup matanya rasa sakit hati begitu nyekit, bundanya tidak tau jika Hanna sudah di lecehkan oleh calon ayah tirinya. ingin sekali Hanna bercerita tentang kebejatan ayah tirinya tapi apalah daya ia harus rela berkorban demi cinta bundanya ke calon ayah tirinya itu. *****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN