Malam begitu gelap. Tak tampak bintang atau bulan yang bertengger rapi di atas angkasa. Benar, malam ini langit tanpa hiasan benda apa pun. Agatha menutup tirai, sebab tidak ada apa pun di luar sana. Tapi, ketika kakinya melangkah untuk melanjutkan menyeduh minumannya, ada suara yang sama kembali berbunyi. Terdapat suara seperti plastik yang dimainkan sampai timbul bunyi. Tapi, siapa yang iseng memainkannya di malam hari? Agatha mencoba menenangkan pikirnya. Menyeduh air putih dengan terburu-buru. Bahkan, tanpa mendudukkan diri terlebih dahulu. Padahal, minum berdiri tidak baik untuk kesehatan diri. Agatha berlari karena tangannya merinding mendengar suara itu. Sampai di tangga ke lima, ada Elizha yang sedang berdiri keluar dari kamar. Dia melihat Agatha melangkah naik ke tangga dengan