Nana masih menimbang, saat Ria datang. "Na, dipanggil Bu Lita. Aku lanjutkan nimbang." "Oh iya." Nana turun dari duduknya, kertas, papan klip, dan pulpen diserahkan kepada Ria. Bergegas Nana menuju kantor. Lita duduk di ruang tamu kantor. Begitu melihat Nana, Lita langsung berdiri dari duduknya. "Kita bicara di dalam, Na." "Iya, Bu." Nana mengikuti langkah Lita, masuk ke dalam ruang tempat tinggal Prana. "Duduk, Na." "Iya, Bu." "Hari ini aku pulang. Aku titip Mas Prana. Ingat aku hanya titip, Na. Itu artinya dia masih milikku. Kamu paham maksudku?" "Iya, Bu. Saya mengerti." "Layani semua kebutuhannya dengan baik. Jangan sampai dia jajan di luar. Aku tidak ingin dia sakit." "Iya, Bu." "Ingat satu lagi, jangan sampai lupa minum pil KB mu. Aku tidak ingin kamu hamil. kalau sampa