Peluh membasahi tubuh Danius yang sudah bangun. Ia masih mengingat jelas mimpi yang dialaminya. Saat itu, ia tengah berdiri di suatu tempat tetapi ia tak tahu persisnya di mana. Ia melihat ada sekelebat bayangan hitam yang menerpa wajahnya sebelum ia merasakan tusukan pada dadanya. Ia tadinya berpikir kalau ada seseorang yang sedang menikam tubuhnya. Namun, ketika ia menyadari kalau tak ada orang lain di sana selain dirinya sendiri, ia baru sadar kalau ia menusukkan pisau kecil pemberian kakeknya pada dadanya sendiri. Saking terkejutnya, ia tidak bisa melakukan apa pun ketika darah mengalir begitu saja sehingga membuat tubuhnya ambruk. Matanya kemudian terbuka, melihat langit-langit kamar dan ia sadar itu hanya mimpi buruk semata. Ia turun dari ranjang untuk mengambil air minum sekaligus m