Sejujurnya, Danius masih tidak menyangka kalau ia sebentar lagi akan menikah. Ia memandangi undangan yang sudah disiapkan untuk mengundang rakyat guna ikut serta dalam perayaan. Ia mencoba mengambil salah satu undangan untuk melihat dengan jelas, desain undangan sangat unik dan ia menyukainya. Pilihan sang ibu memang selalu yang terbaik meskipun tadinya Weni sempat bertengkar dengan Baron untuk menyetujui kalau pihak keluarga Etanio saja yang membuat undangan. Ia bersyukur berkat surat yang dikirimkan oleh ibunya, ia bisa menyiapkan undangan terbaik yang pernah dilihatnya. Ibunya bahkan sampai mengancam tidak akan melangsungkan pernikahan apabila terus-terusan segalanya diurus dari pihak perempuan meski ayahnya tidak keberatan. Ia sendiri sebenarnya agak bingung juga dengan keputusan orang