Untuk ke sekian kalinya, Finia kembali menatap kalung milik Lisa yang merupakan pemberian dari Danius. Ia pun tersenyum miris sambil memikirkan kembali saat-saat Danius menolak cintanya. Ia kadang berpikir untuk melenyapkan Lisa dari dunia ini tetapi ia tahu mustahil baginya melakukan hal semacam itu. Ia masih punya hati nurani meskipun kesal bukan main pada Lisa, ia hanya ingin wanita itu merasakan apa yang ia rasakan. Dicampakkan itu terasa tidak menyenangkan dan Lisa pasti belum pernah merasakan. Ia tahu kehidupan terus berjalan sehingga ia harus meluapkan rasa cintanya pada Danius. Namun, ketika tahu pesta pernikahan sebentar lagi akan dilaksanakan, ia tentu tidak bisa tinggal diam begitu saja. Tangan Finia meremas kalung milik Lisa sebelum menatap kembali dengan tatapan jengkel. Ia s