Dika ingin marah, ia ingin sekali berteriak pada wanita didepannya yang menunjukkan ekspresi marah. Namun jika ia melakukannya maka wanita itu akan kembali mencoba pergi darinya. Dika merasa tidak ada yang salah dengan semua perlakuannya. Seperti tadi, badannya pegal karena bekerja seharian, belum lagi ia harus pusing karena keuangan perusahaan jadi lemah karena ulah rafa yang menelantarkan istrinya membuat rama gondok dan memutuskan kerja sama. Lalu ia hanya ingin bertemu dengan wanita yang mulai menjajah hatinya , dengan keyakinan bahwa memeluknya akan membuat tubuhnya merasa lebih baik. Dan sekarang wanita itu tampak sangat jengkel karena tamu tadi pergi karena ulahnya. Sampai kapan dika harus makan hati seperti ini? "Tika..." ".." "Kurasa kamu lupa siapa kepala rumah tangganya" uc