Trevor sudah mengirimkan Kim pesan baru, untuk memberitahukan jika pesawatnya mengalami delay. Penundaan penerbangan yang membuat waktu tibanya menjadi berubah besok pagi. Kim telah mengganti gaun pestanya dengan pakaian tidur yang diberikan Sasha, atas rencananya menginapnya malam ini. “Mengapa hidupku harus seperti itu, Tuhan? Aku hanya ingin sebuah ketenangan saja. Tak bisakah hal itu kudapatkan lagi?” batin Kim menghela napas panjang dan mengangkat kedua bahunya setinggi mungkin. Berdiri di antara deretan pakaian mahal milik Sasha yang tergantung rapi di deretan walk in closed, Kim masih menekuri ponselnya di tangannya. “Besok pagi Trevor pesawat Trevor baru akan tiba? Oh, astaga! Apa yang harus kukatakan padanya nanti?” batin Kim lagi, membaca ulang pesan-pesan yang dikirimkan