Bab 4. Penjelasan

1198 Kata
“Apa?” tanya Axton pada Kira. Kira tak menjawab dia pergi dari hadapan Axton. Axton mengikuti Kira, dia merasa sikap Kira mencurigakan. Kira terus melangkah ke arah pintu ke luar. Sebelum Kira membuka pintu, Axton menarik tangan Kira hingga Kira menghadap ke arahnya. “Kau mau ke mana?” tanya Axton cepat. “Lepas!” Kira memberontak berusaha untuk melepaskan tangannya. “Ada apa denganmu? Kau mau ke mana dalam keadaan begini?” Maksud Axton adalah Kira masih amnesia tidak ingat apa pun atau siapa pun, lantas Kira mau ke mana? “Bukan urusanmu!” Kira menjawab dengan tatapan tajam penuh kebencian. Dia berhasil melepaskan diri dari Axton yang terpaku. Kira lalu membuka pintu dan melangkah keluar. “Micio!” teriak Axton. Itu adalah panggilan sayang Axton untuk Kira dulu, yang artinya anak kucing, karena Kira menggemaskan seperti anak kucing. Kira berhenti, sudah lama dia tak mendengar panggilan itu. Bayangan masa lalu terputar kembali layaknya sebuah film, masa-masa indah mereka bersama, melakukan misi berdua, saling melindungi, lalu setelah semua selesai mereka akan menghabiskan waktu berdua penuh kehangatan dan tawa bahagia. Tiba-tiba bayangan pengkhianatan Axton melintas, Kira mengepalkan tangannya lalu kembali melangkah. “Micio, kau sudah ingat bukan? Ingatanmu sudahmu kembali, Micio!” Axton tidak akan melepaskan Kira kali ini, dia tidak akan membiarkan Kira pergi. Axton mengejar Kira dan menarik tangannya, Kira berbalik badan menghadap Axton. Wanita itu langsung melepaskan tangan Axton yang menggenggam tangannya. Dia merasa kehangatan yang sudah lama tidak dia rasakan, dan itu tidak baik untuknya. “Ya, aku sudah ingat semuanya, bahkan pengkhianatanmu aku juga ingat!” teriak Kira tepat di depan wajah Axton. “Aku tidak berkhianat!” Axton tentu saja menyangkalnya, karena itu memang tidak benar. “Pengecut! Tidak mau mengakui kesalahan!” “Kau yang pengecut tidak mau mendengarkan penjelasanku, justru lari menghindar!” Axton ikut terpancing emosi, dia berteriak pada Kira. “Penjelasan? Aku tidak perlu lagi penjelasan karena itu sudah berlalu dan tidak akan mengubah apa pun!” “Tapi itu akan mengubah pandanganmu padaku, mungkin tidak akan bisa mengubah masa lalu tapi bisa mengubah masa depan.” Netra Kira menatap lurus ke arah mata Axton yang memancarkan permohonan agar Kira mau mendengarkannya. Kira lalu mengalihkan tatapannya ke arah lain. Haruskah dia mendengarkan penjelasan Axton, bagaimana jika Axtin membohonginya? Lagi pula semua sudah lama berlalu, tetapi Axton yang sudah menolongnya, oke, sebagai rasa terima kasih dia kan mendengarkan penjelasan Axton. “Oke, aku berhutang padamu, karena kau telah menolongku. Aku beri kesempatan kau untuk menjelaskan semuanya.” Axton tersenyum lega, “Terima kasih, ayo ikut aku!” Axton menggandeng tangan Kira. “Mau ke mana? Di sini saja!” “Kita ke tempat yang lebih nyaman dan aman untuk bercerita.” Kira akhirnya menurut dan melangkah di samping Axton. Mereka kembali masuk ke rumah Axton dan menuju ke satu ruangan, Kira tak tahu ruangan apa itu, tetapi banyak buku tersusun rapi di dalam rak, mungkin itu adalah perpustakaan mini. “Duduklah!” Axton lalu menutup pintu, dan duduk di samping kira. Axton tidak langsung bicara dia hanya menatap Kira penuh kerinduan, “Aku sangat merindukanmu.” “Bisakah kau langsung jelaskan tidak usah basa-basi.” “Micio, kau masih sja menggemaskan.” Kira langsung bangkit, dia jengah dengan sikap Axton yang sengaja mengulur waktu. “Oke, akun akan langsung jelaskan, duduk di sini.” Axton menarik tangan Kira hingga jatuh terduduk. “Yang kau lihat itu memang benar aku, tapi tak terjadi apa pun di dalam karena aku tertidur. Mereka menjebakku dengan menaruh obat dalam minumanku, aku bersyukur itu bukan obat perangsang, ketika terbangun aku juga terkejut karena ada wanita di sampingku dengan keadaan seperti itu, lalu tiba-tiba kau membuka pintu dan melihatku. Aku ingin mengejarmu, tapi aku tidak pakai baju, aku mengusir dia dari kamarku,” “Aku mencarimu untuk menjelaskan semuanya tapi kau tidak ku temukan di mana pun. Aku langsung melihat rekaman CCTV yang ada di kamar. Tidak ada yang tahu aku memasang CCTV di kamarku sendiri. Itu karena aku tidak percaya pada siapa pun.” Axton menjelaskan seluruh kejadian di masa lalu. “Apa kau mau lihat rekamannya agar kau tahu apa yang terjadi?” tanya Axton. “Nanti saja, aku masih butuh penjelasanmu,” jawab Kira, “Penjelasan apa lagi, bukankah masakah kita hanya itu?” “Kau pikir aku tidak tahu rencanamu untuk melenyapkanku?” “Apa? Tidak mungkin aku berencana melenyapkan orang yang kucintai. Itu adalah rencana Kakek dan keluargaku yang lain. Aku pikir kau pergi Sebelum tahu rencana mereka. Oh Kira maafkan aku, kau pasti sangat terluka dan sakit hati padaku. Maaf Micio, maaf.” Axton langsung mendekap Kira. Ingatan Kira kembali ke masa lalu, dia masih ingat bertapa sakit hatinya, ketika kekasih hatinya berkhianat dan ingin melenyapkannya, Kira menangis di pelukan Axton. Dia menumpahkan segala sakit hatinya. Bukan hanya itu Kira juga teringat perlakuan Dio padanya. Axton mengecup puncak kepala Kira. Wanita itu tersadar dia lalu melepaskan dekapan Axton lalu menghapus air matanya. “Mereka bilang kau yang menyuruh mereka.” “Bukan, tapi kakek yang menyebarkan berita itu, mereka ingin memisahkan kita karena mereka pikir kehadiranmu akan membuatku lemah. Aku terlambat mengetahuinya, tetapi aku merasa tenang saat itu kaena kau telah pergi. Aku sangat marah pada mereka, aku pergi meninggalkan keluargaku, dan mencarimu, aku tahu di mana kau selama ini, tetapi aku tidak ingin kau terjebak lagi denganku dan membahayakan dirimu, aku hanya mengasimu dari jauh,” “Tapi, setelah kau menikah aku berhenti untuk mengawasimu, karena sudah ada yang lain yang akan menjagamu, kau pun sudah bahagia.” Kira terkekeh. Bahagia apanya? Dia pikir juga dia kan bahagia dengan Dio sampai kakek nenek, tetapi semua hana mimpi. “Dia hanya baji**an, benalu yang mengambil semua milikku. Dia bahkan mendorongku hingga anakku tak bisa diselamatkan!” “Dan kau tahu, Axe, yang paling brengseknya adalah dia tidak mau mengaku sebagai suamiku, bisa-bisanya dia mengaku sahabat suamiku dan sumiku sudah mati dalam kecelakaan, lihat saja akan kuwujudkan keinginannya, akan kubuat suamiku mati dalam kecelakaan yang tidak akan pernah dia bayangkan!” Axton melihat kilat kebencian dan dendam di mata Kira, bagaimana jika dia diberi tahu tentang anaknya? “Kira, sebenarnya ada sesuatu yang perlu kau ketahui tentang anakmu.” “Apa?” tanya Kira masih dengan wajah ketusnya. “Sebenarnya anakmu masih hidup, dia memang lahir prematur tapi masih hidup, dan sekarang diasuh oleh suamimu dan istrinya,” Kira melotot mendengar itu, emosinya memuncak, Dio benar-benar telah menipunya, lelaki itu mengambil semua miliknya harta, perusahaan, jabatan dan anaknya. “Dia bukan istrinya tapi wanita jalang selingkuhannya! Akan kubunuh dia dan mengambil anakku!” kira langsung bangkit dan berjalan keluar dengan terburu-buru. “Kira tunggu! Kau tidak mungkin ke sana dalam keadaan seperti ini, kau harus punya rencana matang!” Kira berhenti, benar kata Axton, dia harus punya rencana untuk menghadapi lelaki licik seperti Dio. Kira lalu membalikkan badan. “Kalau begitu bantu aku menghadapi Dio, bantu aku merebut kembali semua milikku.” “oke aku pasti akan membantumu, tapi apa kau memaafkan aku?” tanya Axton. “Ya aku memaafkanmu,” jawab Kira. “Bisakah kita kembali seperti dulu?” “Maaf untuk itu aku masih butuh waktu.” “Oke, tidak masalah setidaknya kau sudah memaafkan aku.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN