DI dalam kamar, Olivia terus berjalan mondar-mandir seraya menggigit jari telunjuknya karena cemas, tangannya yang satu terlihat memegangi sebuah amplop bewarna cokelat. Olivia mendesaah cukup panjang, ia pun akhirnya memilih duduk di bibir kasur, ditatapnya benda ditangannya, lalu ia tersenyum kecut. "Gue takut," ujarnya lirih. Olivia bingung bagaimana memberikan amplop ini kepada Mommy. Raut wajah Mommy yang merah padam dan kata-k********r yang akan keluar dari mulutnya sudah membuat bulu kuduk Olivia meremang begitu saja. Olivia takut Mommy akan marah karena kecewa dengan tingkah anak semata wayangnya yang berperilaku kurang baik di sekolahnya. Olivia memejamkan matanya rapat-rapat sembari menguatkan hati dan pikirannya agar tidak terlalu kacau. Napasnya berembus kencang, kemudian ta