Perdebatan di meja mereka menjadi perhatian karena suara Danu yang meninggi. Jadi Fadli kemudian memilih untuk diam lebih dulu supaya tidak makin menarik perhatian orang lain yang ada di warung makan. Jangan sampai nanti beritanya juga sampai ke pemiliknya, takutnya akan menyebar ke mana-mana. Namun Danu yang sudah terlanjur merasa sakit hati diperlakukan sebagai penjahat oleh Fadli justru makin menuduh Hani yang tidak-tidak. “Wanita ini pasti goda kamu dan bikin fitnah ke aku makanya kamu sampai bikin rencana ini, kan? Kalau nggak kaya gini, aku juga nggak bakalan—“ “Danu!” potong Fadli dengan tegas. “Dia itu nggak pantes buat kamu—“ “Terus siapa yang pantas buat aku?” Danu terdiam karena Fadli sama sekali tidak terpengaruh dengan apa yang dia katakan. Dirinya tahu kalau sekarang