VS (7)

1350 Kata
Dia milik ku tak Akan kubiarkan siapa pun Mengambil nya dari ku ~~~~~ ME OR HIM Valya duduk menonton televisi yang ada di depan nya dengan tatapan kosong lebih tepat nya televisi yang menonton nya dan sean yang memeluk nya dari belakang sambil fokus menonton. Sean menegok ke arah valya yang hanya diam melamun nembuat sean khawatir memang valya tidak banyak ulah sejak percobaan bunuh diri itu tapi valya selalu diam bicara kalau hanya ada hal penting dan saat sean menanyakan kondisi valya, valya akan menjawab "aku baik". "Val valya val", panggil sean namun seperti nya valya masih belum sadar dari lamunan nya. Sean mengelus rambut panjang valya dengan lembut serta mencium leher jenjang valya meninggalkan bekas keunguan membuat valya tersadar dari lamunan nya namun ia hanya diam menatap televisi membuat sean gemas. "Kau kenapa?, ada yang sakit atau kau mau ngidam sesuatu aku pernah baca artikel tentang ibu hamil kata nya mereka akan mengidam sesuatu yang aneh-aneh atau moning sick namun kau tidak", ucap sean membalik tubuh valya agar menghadap nya. "Aku baik-baik saja sean", ucap valya sedang tidak mood bicara karena nyata nya ia pun sedang mengidam mangga muda namun valya enggan mengatakan nya pada sean karena valya tak mau anak arnya hidup bahagia dalam rahim nya dan valya pun setiap saat merasakan arnya yang mau memasuki tubuh ini mungkin karena ingin melindungi janin nya namun valya tak akan membiarkan arnya masuk kedalam tubuh ini. "Kau masih belum menerima anak kita", ucap sean mengelus perut rata valya namun valya langsung menepis tangan sean dari perut nya membuat sean bingung. "Sampai kapan pun aku tak akan menerima anak ini dan satu lagi ini bukan anak kita namun ini anak kau dan arnya", ucap valya tegas menatap tajam sean membuat sean untuk kesekian kali nya menghela nafas lelah. "Lalu kau mau membunuh bayi tak berdosa ini yang bahkan tumbuh di rahim mu val apapun yang kau katakan tak akan merubah bahwa dia darah daging mu val", ucap sean menekan kedua sisi valya lembut membuat mata tajam nya bertemu dengan mata indah valya. "Aku ingin melakukan aborsi sean", ucap valya menyerukan hal yang selama ini ia lamunkan membuat sean langsung melepas tangan nya dari valya dan menatap tajam valya. "PLAKKKK" Satu tampara keras mendarat di pipi tirus valya membuat air mata mengalir di kedua pipi tirus valya. Valya tak menyangka sean akan menampar hanya demi segumpal daging dalam rahim nya membuat valya bertambah benci pada janin dalam perut nya. "Kau menampar ku hiks hiks...... Demi bayi ini", tangis valya menatap sean dengan mata berkaca-kaca membuat sean bersalah, sungguh sean tak bermaksud menampar valya namun saat mendengar valya ingin melakukan aborsi membuat sean marah dan kelepasan menampar valya. "Valya aku tak bermaksud menampar mu maaf", ucap sean berusaha meraih tangan valya namun valya menghindari dan berdiri dari pangkuan sean berjalan menjauhi kekasih nya itu. "Hiks hiks bahkan janin ini belum lahir dia masih segumpal daging dalam rahim ku tapi kau MENAMPAR KU DEMI DIA! hiks hiks", teriak valya sambil menangis sungguh valya sekarang lebih yakin untuk membunuh bayi ini karena valya tak mau sean pergi meninggalkan nya karena bayi ini. Valya tak akan bisa melanjutkan hidup nya tanpa sean karena sean lah cahaya dalam hidup nya dan sean akan melakukan apapun asal sean tetap disisi nya. "Valya mengerti lah janin itu bayi mu dan kau harus menerima nya", ucap sean berusaha mendekat namun valya mundur menjauh. "Sekarang kau pilih aku atau bayi ini", ucap valya membuat sean berhenti mendekat. Sean tak bisa memilih antara bayi nya dan valya karena kedua nya adalah bagian terpenting dalam hidup nya. "Valya aku tak bisa memilih antara kau da..... " "Kalau begitu aku yang pergi kalau kau tak bisa memilih antara ku dan bayi ini", ucap valya lalu ia melemaskan tubuh nya membiarkan jiwa arnya memasuki tubuh ini. Sean yang melihat itu langsung ssgera memeluk valya dan sean tak akan membiarkan valya memberi tubuh ini pada arnya karena sean mencintai jiwa dan hati valya bukan tubuh nya saja. "Kita akan menggugurkan bayi ini val", ucap sean membuat jiwa valya yang sudah setengah berganti dengan jiwa arnya berusaha kembali ke tubuh nya lalu semua nya gelap bersamaan dengan mata indah valya yang tertutup. "kumohon val jangan egois hanya untuk kali ini, aku sadar aku sudah jahat pada mu tapi jangan kau lampiaskan pada bayi kita berdua val", ucap jiwa arnya. ME OR HIM ~~~~~ Valya menerima gelas berisi s**u yang diberi obat penggur kandungan dengan gemetaran, entah kenapa ia takut melakukan ini, bukankah ini yang ia inginkan? "Kenapa hanya diam? bukan kah ini yang kau ingin kan?, cepat minum", ucap sean membuat valya menatap sean yang juga menatap nya tajam. Valya menatap s**u itu dengan tatapan membunuh namun apa s**u itu akan hilang bila hanya ditatap hanya ditatap valya? Dalam hati sean berdoa semoga valya tidak meminum s**u itu karena jujur sean tidak ingin bayi tak bernyawa itu meninggal bahkan bayi itu masih segumpal daging. Valya mendekatkan ujung gelas itu ke bibir ranum nya dengan tangan gemetaran. "PRAKKK" Valya melempar gelas berisi s**u itu jauh-jauh hingga gelas itu pecah tak berbentuk lagi membuat sean tersenyum senang karena sean yakin valya tak akan bisa membunuh bayi nya sendiri walau valya tak mau mengakui bayi itu bayi nya. "A.... Aku tak bisa hiks hiks aku tak bisa membunuh ba.... Bayi ku hiks hiks", tangis valya dengan tubuh bergetar membuat sean langsung memeluk valya erat. "aku tahu kau tak mungkin melakukan hal kejam itu, tenang lah", ucap sean mengelus punggung valya dengan pelan. "Sean kau tak akan pergi dari ku dan memilih arnya karena bayi ini kan? ", tanya valya dengan pelan namun sean masih dapat mendengar nya. "Tidak akan val, aku akan tetap bersama mu dan kita akan membesarkan bayi kita berdua", ucap sean mencium puncak kepala valya membuat valya tersenyum dan memeluk erat sean. Valya sayang janin ini dan janin ini adalah milik nya, sean, dan arnya karena valya pun sadar ia dan arnya adalah satu tubuh dua jiwa yang tak terpisahkan. ⚽⚽⚽⚽⚽ Valya terbangun dari tidur nya ingin minum namun ia tidak menemukan sean di samping nya membuat valya langsung terduduk menatap sekeliling kamar mewah nya namun tak menemukan sean membuat valya khawatir karena sean tak pernah bangun tengah malam. "Kemana sean pergi jam dua pagi begini? ", tanya valya pada diri nya sendiri lalu valya berdiri dan berjalan ke luar kamar ingin mencari sean. "Sean sean sean", panggil valya setengah sadar karena masih mengantuk menuruni tangga. Kepala valya sekali-kali menunduk dan mata nya tertutup karena mengantuk dan valya tanpa sadar menuruni dua tangga lalu..... "AAAAAA...... " Valya bersyukur sean lebih dulu menangkap nya sebelum ia jatuh kalau tidak bisa saja bayi nya keguguran. "Hati-hati val, ingat kamu lagi hamil ada nyawa lain yang harus kamu jaga", ucap sean menasehati valya dengan nada lembut membuat valya tersenyum. "Iya sean ku sayang", balas valya memeluk lengan kekasih nya itu dan menaiki tangga. "Kamu dari mana sean?, kok tadi engga ada di kamar", tanya valya manja membuat sean gemas. "Tadi aku ada pekerjaan penting jadi harus pergi sebentar", jawab sean memalingkan wajah nya dari valya membuat valya curiga. "Kau berbohong pada ku", ucap valya berhenti menaiki tangga dan memegang bahu atletis sean agar menghadap nya dan menatap mata nya langsung namun sean malah memalingkan wajah nya. "Kalau kau tak mau cerita pada ku juga tak apa-apa, aku yakin jika nanti sudah waktu nya kau pasti akan menceritakan nya pada ku tanpa harus aku minta", ucap valya tersenyum sambil menggenggam lembut tangan sean membuat sean merasa bersalah telah membohongi valya. "Pasti val, jika nanti aku sudah siap dengan semua kosekuensi nya pasti aku akan memberi tahu mu", ucap sean mencium kening valya lembut. "Ayo tidur lagi aku ngantuk", ucap valya memeluk lengan valya lalu mereka masuk ke kamar nya. Sean merangkul valya ke kamar sebenarnya sean ingin jujur pada valya tentang apa yang ia lakukan di luar sana namun sean takut valya tak akan mau menerima nya membuat sean memilih diam tidak berbicara apapun pada valya sampai waktu nya tepat. Waktu yang akan mengubah segala nya jadi biarkan waktu yang membongkar rahasia nya pada valya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN