VS (2)

1225 Kata
Kau hanya boleh Mencintai ku saja ????? "Valya kamu ngapain", panik sean saat melihat valya sedang merokok tak peduli keberadaan sean. Sean mengambil rokok di jari valya dan rokok di atas meja makan lalu menginjak nya hingga hancur. "Lo apa-apaan sih", teriak valya kesal melihat tingkah sean. "Val lo kenapa?, lo sakit?", tanya sean sekarang khawatir melihat sikap valya yang berubah 180 derajat. Valya yang didepan nya saat ini memakai gaun merah darah mini dipadu dengan heels setinggi 15 cm berwarna sama tak lupa make up tebal dengan bibir dipoles merah darah. "Lo yang kenapa bisa nya ngatur hidup orang doang", teriak valya menunjuk sean. "Valya sadar ini gue sean", ucap sean memeluk tubuh valya yang menegang saat dipeluk sean jauh berbeda dengan valya polos nya yang akan langsung membalas pelukan. "LEPAS!", ronta valya mendorong d**a sean. Sean yang tak siap mendapat serangan langsung melepaskan pelukan nya. "Gue ini ARNYA", ucap arnya mempertegas nama nya. "Maksud kamu apa sih val" "Stop panggil valya karena valya lagi tidur nyenyak dan yang sadar sekarang itu gue ARNYA" Sean hanya bisa diam membisu tak mengerti ucapan wanita di depan nya. "Alter ego atau kepribadian ganda, valya mengalami alter ego dan alter ego nya adalah gue arnya", ucap arnya menuangkan vodka mahal yang baru ia beli. "Alter ego?", tanya sean. "Ehmm, untuk lebih lanjut nya lo tanya sama pacar lo itu", ucap arnya pergi. Sean mengikuti kemana pergi nya arnya yang jauh berbeda dengan valya cara mengemudi arnya kebut-kebut- kebutan dan valya tenang. ????? Sean mengawasi arnya dari jauh, ia tak menyangka bahwa benar adanya alter ego karena ia melihat sendiri perbedaan valya dan arnya. Valya tak mungkin berdekatan dengan pria namun arnya bahkan ia tak malu bersender di bahu seorang pria tampan di balapan liar membuat sean geram bagaimana pun itu tubuh valya wanita yang ia cintai meskipun beda jiwa. "James kau pasti menang seperti biasa", goda arnya memeluk leher james membuat james tersenyum. "Kalau aku menang apa kau mau tidur dengan ku baby", balas james menggoda arnya. Arnya menganggukan kepala nya sambil memeluk tubuh atletis kekasih nya ini. Arnya sudah memberikan kesempatan pada valya untuk memberikan kepada siapa keperawanan tubuh ini diberikan namun arnya pun ingin james dapat merasakan tubuh ini seperti sean. Sean geram melihat tingkah arnya yang memakai tubuh valya untuk menggoda pria membuat sean menghampiri sepasang kekasih itu. "Aku menantang mu", ucap sean menatap tajam james dan arnya yang terkejut melihat kedatangan sean. "Taruhan kalau kau kalah", ucap james merangkul tubuh arnya membuat sean geram. "Club milik ku", ucap sean membuat james tersenyum girang karena semua orang tahu sekaya apa sean. "Oke" "Tapi kalau kau kalah wanita disamping mu harus menjadi b***k sexs ku selama nya", ucap sean membuat bola mata arnya melotot. "Aku setuju", ucap james yang tak peduli dengan arnya yang terpenting ia menjadi kaya. "James aku ini kekasih mu, aku tak mau jadi taruhan konyol ini" "Percaya lah pada ku pasti aku menang dan kau menjadi milik ku baby", rayu james dan arnya hanya bisa mengangguk. Balapan pun dimulai namun sean lah yang menang membuat arnya ketakutan ia tak mau sean meniduri nya. "James tolong aku", teriak arnya saat sean menarik lengan nya dengan kasar sedangkan james tak peduli. ????? "BERANI SEKALI KAU MENGGUNAKAN TUBUH VALYA UNTUK MERAYU PRIA LAIN", teriak sean melempar barang- barang yang berada di rumah megah nya tak peduli seberapa fantastis nya barang tersebut. Sean tidak terima tubuh valya nya diisi jiwa wanita liar seperti arnya. "Aku juga pemilik tubuh ini", teriak arnya menunjuk sean. "Ini tubuh valya dan kau tak berhak menggunakan nya", ucap sean menarik rambut yang dicat hijau itu. "Lepaskan tangan mu b******n, kau sama saja melukai valya", ucap arnya menahan rasa sakit membuat sean melepaskan tarikan nya. "Kembalikan valya" "Dia hanya bisa bangun bila diri nya sendiri yang menginginkan nya" "Valya ini aku sean bangun lah", ucap sean menatap bola mata hitam legam milik arnya dan sean baru sadar bola mata arnya dan valya beda arnya hitam sedangkan valya cokelat madu. Arnya bisa merasakan valya mulai bangun dan berusaha mengambil ahli. Arnya tahu sean adalah kekuatan valya. "Valya bangun", ucap sean memeluk tubuh arnya. Tanpa diduga arnya mencium bibir sean dengan sensual. Sean mendorong tubuh arnya hingga terjatuh kedingin nya lantai. "Berani nya kau mencium ku", bentak Sean. "Ini juga tubuh valya Sean", goda arnya mengalungkan tangan nya di leher Sean. "Ini mungkin tubuh valya namun jiwa mu b***h", rutuk Sean melepaskan tangan arnya dari leher nya. Bagaimana pun juga itu adalah tubuh valya nya membuat Sean dengan cepat terangsang. "Sean apa yang kau lakukan", teriak arnya memberontak saat Sean mengikat tangan dan kaki nya di kursi. "Sebelum valya kembali kau akan tetap diikat" ucap Sean lalu tidur dengan nyenyak di kasur king size nya. Arnya hanya bisa menatap Sean kagum, semua pria tak akan menolak bercinta dengan nya malah mereka yang memohon namun Sean dia menolak arnya mentah-mentah. ????? "Sean apa yang terjadi?", Tanya valya saat melihat diri nya terikat. "Kau tak mengingat nya?", tanya Sean sambil membuka ikatan tali sedangkan valya hanya menggeleng. "Kau kenal arnya?", Tanya Sean membuat tubuh valya menegang. "Apa yang arnya lakukan semalam Sean?" "Yang pasti jauh berbeda dengan apa yang kau lakukan" Valya hanya bisa menangis dipelukan Sean, ia tak menyangka bahwa arnya masih ada di dalam diri nya. "Ceritakan tentang arnya", ucap Sean mengelus rambut panjang valya. "Saat umur ku lima tahun aku sudah ditekan oleh keluarga ku belajar agama, bersih-bersih, belajar dan tiada kata main, menonton, tertawa, dan lain-lain seperti anak kecil lain nya Dari situlah arnya tumbuh, dia tumbuh dari rasa sakit, tertekan, kemarahan, dan kebencian ku pada keluarga ku terutama ayah ku yang akan memukul ku dengan rotan apabila aku bangun pagi lewat dari jam empat pagi hiks hiks, aku baru menyadari bahwa aku memiliki kepribadian saat umur ku tujuh tahun saat itu aku mendapat piala juara 1 bermain sepak bola namun aku tak pernah mengikuti nya dan dari situ aku bisa berkomunikasi dengan arnya", tangis valya. "Jangan pergi dari ku sean jangan tinggalkan aku hiks hiks", tangis valya. "Siapa bilang aku akan meninggalkan mu malah aku semakin mencintai mu", ucap Sean mencium kening valya. "Apa arnya bisa pergi dari mu?", Tanya Sean sedangkan valya menggelengkan kepala nya. "Aku mencintai mu apa ada nya valya", ucap Sean tulus mencium kening valya. "TIDAK", teriak valya membuat Sean menatap valya bingung. "KAU TAK BOLEH MENCINTAI KEKURANGAN KU" "KAU TAK BOLEH MEMCINTAI ARNYA" "ARNYA ITU JAHAT" Teriak dan tangis valya bersamaan membuat Sean memeluk tubuh rapuh itu. "Kenapa kau benci arnya?" "Sewaktu jiwa arnya memasuki ku semua orang di sekolah menyukai valya yang ceria, periang, berpakaian modern dan tidak membosankan mereka kira itu aku, tapi itu arnya namun bila aku menjadi diri ku sendiri semua orang menjauhi valya yang berkacamata tebal, rambut kuncir kuda tanpa make up, irit bicara, cuek, dan sangat membosankan. Dari sanalah aku benci arnya semua orang menyukai ku menjadi arnya", ucap valya memeluk tubuh atletis Sean membuat Sean yang sedang berdiri tidak siap mendapat pelukan valya. Sekarang posisi valya diatas tubuh Sean di kasur king size milik Sean. "Kau hanya akan mencintai ku kan Sean jangan cintai arnya katakan aku egois namun aku tak rela bila arnya pun mengambil mu dari ku sampai kapan pun aku tak rela", ucap valya menatap wajah tampan Sean. "Aku hanya akan mencintai mu valya tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu di hati ku"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN