VS (5)

1559 Kata
Dunia ini serasa tak Merestui hubungan kita ????? Valya berjalan dengan anggun melewati lorong sma veresta, sma elit yang hanya kalangan atas seperti pejabat, presiden, dan sejenisnya saja yang bisa menyekolahkan anak nya disini mengingat biaya masuk sini sangat besar. Jangan tanya kenapa valya bisa menginjakkan kaki jenjang nya ke sma elit ternama ini, alasan nya hanya satu karena sean mahardita. Valya dipanggil kepala sekolah sma veresta karena sean berkelahi dengan teman seangkatan nya hingga tembok kelas jebol karena sean dan kesialannya adalah nomor valya berada di urutan paling atas daftar panggilan handphone sean membuat valya yang dipanggil mau tak mau ia pun harus datang. Siswa dan siswi sma veresta menatap kagum dan takjub pada wanita cantik yang berjalan ke arah ruang kepala sekolah, para kaum adam terpukau pada kecantikan alami valya dan kaum hawa iri melihat nya sedangkan valya sendiri risih karena jujur saja ia benci menjadi pusat perhatian berbeda dengan sean. Valya pun memasuki ruangan yang bertuliskan ruang kepala sekolah di depan pintu mewah itu dan mengetuk pintu yang terbuka itu dengan sopan. "Permisi" Semua pasang mata yang sedang berada di ruang kepala sekolah itu menatap valya dengan berbagai tatapan membuat valya risih terlebih sean yang menatap nya tanpa berkedip membuat valya ingin memukul wajah tampan yang sudah biru dan penuh luka lebam namun tak mengurangi ketampanan nya malah sean terlihat lebih keren. "Silahkan masuk", ucap pria tampan berumur tiga puluh tahun itu yang valya tebak kepala sekolah sma veresta terlihat dari wibawa dan jas nya. Dirga, musuh sean menatap kagum pada valya, ia tidak menyangka sean memiliki saudara perempuan yang cantik, elegan, dan baik terlihat dari pakaian nya yang sopan berbeda dengan tren jaman sekarang kalau ia tahu sean mempunyai saudara bagai dewi fortuna ini sudah pasti dirga tak akan mencari masalah dengan sean malah ia akan berteman dengan sean, tidak tahu saja dirga bahwa valya adalah kekasih si b******k sean mahardita. "Kenapa datang kesini?, sudah ku bilang jangan datang aku bisa menyelesaikan masalah ini sendiri", ucap sean tak suka valya datang ke sekolah nya apalagi melihat tatapan alfa, kepala sekolah nya dan si bodoh dirga musuh nya yang seperti ingin menerkam valya. Valya menatap aneh sean, memang kenapa kalau ia datang lagipula valya sedang gabut di rumah. "Sean kau tak boleh bicara begitu dengan adik mu, kau harus menghargai adik mu yang mau datang kesini", ucap alfa lembut berbeda bila tadi bicara dengan sean, kasar pakai acara teriak-teriak menbuat kuping sean panas dan apa tadi dia bilang adik?, valya ini kekasih nya malah valya lebih tV tiga tahun dari nya, apa umur sean setua itu. "Benar itu sean kata pak alfa, ayo cantik duduk disini", ucap dirga berdiri dari kursi nya mempersilahkan valya duduk membuat sean dan alfa geram sedangkan valya sudah pusing melihat tiga pria di depan nya ini. "Pak alfa bisa kita langsung bicara ke inti nya saja soal perkara sean dan teman nya yang berantem serta semua kerugian nya akan saya ganti, dan nama saya valya kekasih nya sean" Dirga dan alfa tak bisa menutupi rasa kaget mereka mendengar ucapan valya dan sean tersenyum senang melihat kelakuan dua orang i***t ini. "Ini pacar saya pak bukan adik saya", ucap sean merangkul valya di depan alfa dan dirga membuat valya risih karena alfa dan dirga terus menatap nya intens. ????? Sean mengemudikan mobil sport nya dengan kecepatan sedang menuju rumah nya, ia habis belanja dari supermarket terdekat di rumah nya. Valya tak bisa ikut belanja karena sakit di perut nya akibat datang bulan dan juga valya masih marah pada nya soal kejadian arnya membuat kepala sean ingin pecah. Sean pun menanggung malu karena membeli pembalut wanita bahkan kasir supermarket yang berjenis kelamin wanita tersenyum menggoda pada nya membuat sean kesal tapi tak apa demi valya. Mata sean langsung melotot melihat mario, ayah valya menarik tangan valya dengan kasar keluar dari rumah nya tak lupa anggota keluarga besar valya yang mengikuti mario dari belakang membuat sean geram dan langsung turun dari mobil nya. "Ayah lepas ayah valya mau tinggal sama sean ayah lepas", pinta arnya. Ya, arnya karena valya selalu memilih pergi dari tubuh ini saat berurusan dengan ayah nya dan bahaya meninggalkan arnya yang berusaha mempertahankan tubuh rapuh ini, VALYA JAHAT, teriak batin arnya. "PLAKKK" Tamparan keras didapat arnya dari mario membuat air mata mengalir deras di kedua pipi nya, sejahat atau sekuat apapun arnya di tetap hanya seorang wanita yang rapuh dan hanya berusaha terlihat kuat padahal ia lelah harus menggantikan valya yang seharusnya mendapat tamparan dan pukulan yang selama ini arnya rasakan. "VALYA", teriak suara tegas pria menbuat arnya, mario dan keluarga besar valya menatap sean yang berlari ke arah nya dan arnya benci mengakui nya bahwa ia senang dan merasa aman saat melihat sean. "SEAN", teriak arnya biarkan ia merasakan satu kebahagiaan valya yaitu sean anggap saja balasan atas semua penderitaan yang ia derita selama ini. "Awwwhhh anak kurang ajar", umpat mario saat arnya menggigit lengan nya hingga berdarah membuat mario melepaskan pegangan nya dan arnya langsung berlari ke sean dan memeluk erat menumpahkan segala kesedihan nya di pelukan hangat sean. Tubuh sean menegang saat valya memeluk nya, "dia bukan valya dia arnya", batin sean saat merasakan pelukan yang berbeda dari yang biasa ia rasakan saat bersama valya. "Sean ayah ingin membawa ku pergi dari mu, sean tolong aku hiks hiks", tangis arnya menatap mata tajam sean dengan mata berkaca-kaca dan air mengalir deras di kedua pipi nya. Sean tak tahu harus berbuat apa namun yang pasti mau itu arnya atau valya sean harus menyelematkan kedua nya karena sean sadar valya lemah ia tak bisa hidup tanpa arnya dan memilih pergi dari tubuh ini saat sedang dalam bahaya dan arnya butuh tubuh valya untuk tetap hidup, dua jiwa dalam satu tubuh. "Valya kau harus ikut dengan ayah", ucap mario ingin menarik tangan arnya namun sean mencekal nya dan menatap tajam mario. "Jangan berani menyentuh valya pak mario terhormat", ucap sean menarik arnya kebelakang tubuh nya. Inilah yang arnya inginkan dari dulu seseorang yang melindungi nya segenap hati nya dan mencintai nya walau arnya tahu yang sean cintai valya namun bolehkah valya membagi sean dengan nya? "Jangan ikut campur berandalan", ucap mario lalu memukul pipi sean sekuat tenaga membuat darah mengalir di tepi bibir sean. "BUGGGHHH" Arnya menatap khawatir sean sedangkan sean tersenyum remeh pada mario lalu memukul mario bertubi-tubi tanpa ampun karena sean benci dipukul. "BUGGGGHHHH" "BUUGGGGHHH" "BUUUGGGGHH" "BUGGGHHHHH" Mario sudah terkapar dengan tubuh babak belur karena serangan mematikan dari sean. "Apa yang kalian lihat cepat serang dia", teriak mario pada pengawal nya. Sean memukul semua pengawal mario dengan mudah dalam beberapa menit karena ia pun jago bela diri mengingat pekerjaan kotor nya. Salah satu pengawal mario menyerang sean dari belakang dengan memukul nya dengan kayu besar di kepala sean membuat sean jatuh di aspal dan darah mengalir deras dari kepala nya. "SEAN!", teriak arnya saat sean dipukuli oleh pengawal ayah valya, ia harus bertindak namun arnya tak tahu harus melakukan apa. "Valya bangun val bangun please sean butuh lo", ucap arnya pelan dan arnya dapat merasakan jiwa valya mulai memasuki tubuh ini. "Gue cinta lo sean", lirih arnya lalu jiwa nya diganti oleh jiwa valya. Valya menatap sean dengan khawatir inilah yang valya benci dari diri nya, ia lemah dan rapuh tak seperti arnya sehingga ia selalu memilih arnya yang berjuang sendiri. Valya Berlari ke mobil sean dan mengambil pistol sean dengan tangan gemetar karena takut. "Lo harus bisa val demi sean", ucap jiwa lain dalam tubuh nya membuat valya. "Berhenti atau saya tembak pria ini", ancam valya menodongkan pistol nya pada kepala mario membuat mario ketakutan dan pengawal berhenti memukul sean. Keluarga besar valya menatap tak percaya pada valya yang berani melakukan hal itu pada mario mengingat valya dulu adalah valya lugu dan polos yang menerima apa saja yang mereka lakukan. "DORRRR" "DORRRR" "DOORRR" "DOOORRR" "DOOORRR" "DOORRR" Valya menembak semua pengawal yang masih hidup dengan pistol itu lalu membopong sean masuk ke dalam rumah tetap dengan pistol mengarah pada ayah nya. "JANGAN ADA YANG BERANI BERGERAK ATAU SAYA TEMBAK SEMUA NYA! " "Valya makasih udah selalu bersama gue", ucap sean tersenyum tak peduli rasa sakit di tubuh dan wajah nya. "Maaf karena aku, kamu jadi terluka hiks hiks", tangis valya membaringkan sean di sofa. Sean menghapus air mata kekasih nya itu dengan lembut lalu memeluk tubuh rapuh yang bergetar karena menangis dengan erat. "Jangan nangis gue engga kuat lihat lo nangis, air mata lo terlalu indah buat dikeluarin", ucap sean membuat valya tersenyum. Sean selalu bisa membuat valya yang sedang sedih menjadi tersenyum lagi dan valya tahu ia tak akan bisa pergi jauh dari sean. "Aku obatin dulu ya luka kamu", ucap valya lalu mengambil kotak P3K. Sean hanya diam saat valya mengobati luka lebam yang sangat sakit itu dan valya tahu sean akan menjaga image nya dengan diam. "Kalau sakit bilang jangan sok jagoan", ucap valya menekan luka sean dengan kapas namun sean tetap diam membuat valya kesal. "Kalau lo yang ngobatin enggq sakit kok malah manis", ucap sean tersenyum menatap valya. "Gombal mulu lihat tuh muka udah hancur", ucap valya membereskan peralatan obat nya. "Siapa yang gombal orang serius" "Kalau serius ke rumah", ucap valya balas menggoda sean membuat sean gemas dengan sikap valya. "Mau nya kapan?", tanya sean memangku valya dan valya mengalungkan lengan nya di leher sean. "Asal udah siap aja", jawab valya lalu mereka tertawa bersama melupakan kejadian beberapa menit lalu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN