Setelah pukul lima sore, Rangga menutup tokonya dan mengajak Nina untuk membeli kebutuhannya selama satu minggu tinggal di Kota ini. Sebelum ke mall membeli beberapa kebutuhannya, Nina mengingatkan Rangga untuk membeli obat agar luka memar dan bekas luka bakar di perutnya itu segera membaik. Obat sudah didapat, empat setel pakaian santai dan juga kebutuhan Nina sudah dibeli. Lalu tinggal membeli batu petuah palsu yang biasa diperjual belikan sebagai oleh-oleh ciri khas Kota tempat tinggal Rangga. Nina memandangi batu imitasi dari balik kaca etalase. Merasa apa yang akan dilakukannya bersama nanti malam ini bukanlah hal yang tepat. “Hei! Kenapa melamun?” Nina sedikit terkejut karena suara Rangga. “Aku ragu ....” Rangga ikut berdiri di samping Nina. “Ragu kenapa? Bukannya kamu ingin