Andre bersepakat dengan nenek Darsi

1215 Kata

Darsi berdiri di sisi jendela kamar sembari melihat ke arah luar. Sebuah mobil sedan hitam terparkir lama tepat di depan rumahnya. Kedua alisnya bertaut. “Mau apa dia ke mari?” Setelah beberapa lama berpikir, Andre turun dari mobilnya dan melangkah ke arah pagar yang tidak terlalu tinggi dan membukanya. Sesampainya di depan teras rumah, Andre menoleh ke kiri dan ke kanan. Mengamati sekitar rumah Rangga. Suasana dingin dan angin yang berhembus membuat ia merapatkan jaket yang dikenakan. Setiap kakinya memijak di kediaman rumah Rangga, angin dingin selalu berhembus tiba-tiba. Membuat perasaannya tidak nyaman. “Rangga! Permisi!” panggil Andre dengan suara lantang. Tangan kanannya pun menggedor daun pintu. Karena perasaan takut dan ingin terburu-buru hingga membuat netra Andre melewatkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN