Wanita itu dengan cepat berdiri dan langsung menampar pipi Luke dengan keras, ia tersenyum sinis ke arah Luke, “Anda salah Tuan, kalau berpikir saya akan terima begitu saja, diperlakukan seperti tadi.”
“Bukan hanya anda saja, yang punya kekuasaan, saya juga memilikinya. Saya tidak takut sama sekali dengan ancaman yang and berikan.”
Luke melototkan matanya, ia tidak percaya, kalau wanita ini akan berani menamparnya, “Memang apa kekuasaan yang kau punya?”
“Saya ini seorang wanita panggilan kelas atas, seharusnya anda merasa bangga, saya tadi memilih anda untuk saya rayu. Hanya orang-orang tertentu saja yang saya pilih.”
Billy dan Luke terbahak mendengarnya, “Astaga!, diriku telah merendahkan seorang p*****r kelas atas, betapa berdosanya diriku ini. Billy, apa hukuman untukku, yang bers
