Rumah yang sedang Jofan masuki ini sangatlah kecil dan sederhana. Sama sekali tak ada kesan mewah, sangat berbeda jauh dengan rumahnya . Tapi entah kenapa Jofan merasa nyaman - nyaman saja masuk ke dalam nya . Tak ada rasa jijik atau tidak nyaman saat dia sudah duduk di atas kursi usang di dalam ruang tamu rumah keluarga Joana. Joana keluar dari salah satu kamar bersama seorang remaja lelaki yang merupakan adik satu - satu nya yang Joana punya. "Selamat pagi , Om Jofan ?" sapa Jery. Jery dan Jofan memang sudah kenal karena sempat beberapa kali mereka bertemu . Jofan beranjak berdiri menghampiri Jery , " Hai Jery. Bagaimana kabarmu ?" " Kabar Jery baik, om. " Jery meraih tangan Jofan lalu mencium pungung tangan Jofan. Setiap Jery melakukan hal itu desiran halus selalu Jofan rasakan .