Kegilaan Manoj

1031 Kata
Membersihkan diri dengan berendam mencoba menghilangkan semua bekasnya tanpa tersisa dimana Lia tidak menyangka jika pria tersebut melakukan ilmu hitam agar dekat dengannya, Lia menyandarkan dirinya di tembok kamar mandi sambil memejamkan mata mencoba untuk tenang dan agar bayang – bayang pria tersebut hilang dari pikirannya. Pintu kamar mandi terbuka membuat Lia membuka matanya dimana Manoj berdiri disana melangkah pelan yang semakin Lia membelalakkan mata melihat apa yang Manoj lakukan dimana menutup pintu kamar mandi dengan melepaskan seluruh pakaiannya sehingga terlihat p***s dan badannya yang penuh dengan bulu. Manoj masuk kedalam bathtube dan bodohnya Lia memberikan ruang pada Manoj bergabung dengannya dimana mengambil tempat dibelakang Lia, diangkatnya tubuh Lia dengan memasukkan penisnya secara perlahan dan Lia hanya diam membiarkan perbuatan Manoj. Setelah penisnya masuk sempurna Manoj menyandarkan tubuh Lia kebelakang dengan kedua tangannya berada di p******a Lia, suara desahan keluar dari bibir Lia atas apa yang Manoj perbuat kali ini dan sensasi luar biasa dimana tidak akan dilupakannya. “Apa yang kau lakukan disini?” Lia mencoba berkata disela – sela perbuatan Manoj “apa ini termasuk perbuatanmu?.” “Ilmu itu kembali ke diriku dimana tidak bisa lepas darimu sama sekali” semakin mempercepat menggerakkan penisnya “kamu tahu bukan jika aku akan kembali ke negara asal?” Lia mengangguk pelan “kita buat kenangan tak terlupakan.” “Tidak mau” Lia langsung menolak “kamu sudah melecehkan aku.” “Lantas apa yang suami kamu lakukan dibelakangmu selama ini?” Manoj semakin mempercepat gerakan penisnya “kamu pasti tahu kegilaan yang dia lakukan bukan jadi anggap saja ini untuk menyenangkanmu.” Manoj semakin keras mengggerakkan penisnya yang berada di dalam Lia, diangkatnya Lia hingga penisnya terlepas dan Manoj melangkah keluar dari bathtube dimana langsung menggendong Lia untuk berada dibawah shower yang telah dibukanya tadi. Memasukkan kembali penisnya dengan sedikit kasar membuat Lia meremas rambut Manoj keras, tusukan p***s Manoj semakin dalam dan keras membuat Lia hanya bisa memejamkan mata dan menikmati semua yang Manoj lakukan hingga tidak lama kemudian Manoj mencapai klimaks dimana spermanya dikeluarkan didalam rahim Lia. Manoj melepaskan penisnya setelah merasa tidak adalagi yang keluar dimana perlahan memandikan Lia tanpa ada yang tersisa dari sentuhan tangannya, saat memandikan Lia dimana dapat terlihat p***s Manoj kembali tegang seakan ingin memasuki dirinya kembali. Lia mengambil posisi jongkok dan memberikan kode pada Manoj untuk memasukinya kembali dan hal itu tidak disiapkan sama sekali oleh Manoj, tidak terhitung berapa kali mereka melakukan dikamar mandi sampai akhirnya Lia lelah dan Manoj membawanya keranjang. “Maafkan aku” Manoj menunduk membuat Lia memegang kedua wajahnya dan menatap matanya “memang aku melakukan hal itu tapi sepertinya kembali pada aku dimana tidak bisa melepaskan kamu sama sekali.” “Kita tidak mungkin bisa bersama dan hanya seperti ini yang bisa kita lakukan” membelai pipi Manoj pelan. Ponsel Lia berbunyi dimana nama Gio muncul membuat Lia harus mengangkatnya dan Gio mengatakan bahwa dirinya masih mengerjakan pekerjaan kantor dimana akan berangkat kembali keluar kota padahal sudah sampai, Lia memandang Manoj penuh selidik namun yang dipandang hanya diam membisu. Gio juga mengatakan akan sampai besok bersama dengan Dio, Lia hanya bisa mengatakan untuk berhati – hati dan mencintai dirinya. “Perbuatanmu?” Lia langsung menembak yang diangguki pelan oleh Manoj “masalah kantor?” sekali lagi mengangguk “bisakah kamu berhenti melakukan hal ini?” Manoj menggelengkan kepala “kalau kamu tetap melakukan hal seperti ini aku akan benar – benar menjauhimu dan membiarkanmu pergi secara sia – sia dalam tiga bulan ini.” “Aku membutuhkanmu” Manoj memberikan tatapan memohon “jangan lakukan hal itu.” “Maka jangan lakukan ilmu itu pada keluargaku dan ini adalah yang terakhir kali, kamu sudah berhasil mendapatkan tubuhku setiap saat kamu menginginkannya.” “Setiap saat?.” “Jika tidak ada Gio dan anak – anak maka kamu bisa menggunakan aku.” “Tidak ada pria lain?” Lia mengangguk pelan “kalau begitu aku akan kembali dan kamu tidurlah.” Lia mengambil tempat untuk tidur dimana Manoj membelai wajahnya hingga benar – benar tertidur, tubuh Lia terasa lelah setelah menyelesaikan nafsu Manoj dimana tidak ada habisnya sama sekali. Beberapa jam kemudian Lia merasakan vaginanya terasa penuh dan saat membuka mata dimana Manoj berada diatasnya membuatnya menatap sekitar dimana saat ini dirinya berada di rumah Manoj tepatnya dikamar tempat pertama kali mereka melakukannya, Lia bisa mendengar suara desahan pria diluar dimana tampaknya mereka sedang menikmati satu sama lain. Manoj semakin dalam menggerakkan penisnya untuk keluar masuk hingga tidak lama kemudian mengeluarkan didalam, setelahnya dicabut kembali penisnya ketika tidak merasakan cairannya keluar. “Bukankah aku tidur?” Manoj mengangguk “kamu menggendongku lagi?.” Manoj mengangguk “dibantu mereka berdua tapi tenang mereka hanya menggendongmu ketika aku turun, tidak akan aku biarkan mereka menyentuh yang lain.” “Kamu gila” Lia menggelengkan kepala atas apa yang Manoj lakukan. “Memang aku gila dimana tergila – gila denganmu” membelai wajah Lia pelan “padahal pria dari negaraku mana ada yang setia dimana pastinya mereka memiliki wanita lain tapi bersamamu aku hanya menginginkanmu.” “Berdiri kembali?” melihat p***s Manoj yang kembali berdiri “kamu membuat vaginaku perih dengan keluar masuk.” Manoj memasuki Lia kembali setelah melebarkan kakinya dimana semalam mereka melakukannya tanpa henti sampai saat Lia tertidur Manoj tetap melakukannya dan Lia membiarkan hal tersebut, melepaskan p***s Manoj yang berada didalam untuk keluar dari rumah ini. Lia menggunakan tangga kembali untuk masuk kedalam rumahnya disaat semua masih tidur, matahari belum terbit, masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari apa yang mereka lakukan tanpa henti. Pintu rumah Lia berbunyi membuat dirinya bingung siapa yang bertamu dalam keadaan gelap seperti ini, melihat dari balik jendela yang akhirnya Lia keluar dari dalam melangkah ke pagar dengan cepat membuka pintu dan membiarkan orang tersebut untuk masuk kedalam. Lia menyuruhnya duduk diruang tamu setelah masuk kedalam dimana tidak lupa mengunci pintunya kembali, sayangnya permintaan Lia tidak dituruti dengan tetap mengikuti sampai dapur. Lia yang belum paham menyiapkan minuman untuk pria yang datang ini, pelukan dari belakang membuat Lia membeku ditambah ciuman lembut disekitar lehernya lalu diputarnya tubuh Lia membuat mereka saling berhadapan. “Apa kamu sudah puas bermain dan bagaimana jika aku mengajak hal serius denganmu, sayang.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN