Pulang

1062 Kata
Menatap bangunan rumahnya dimana dirinya masih berada dalam mobil Scott, sebelum sampai Dio mengabarkan jika wanita tersebut sudah tidak ada semenjak Lia pergi dimana Gio langsung mengembalikan Mona dan putrinya kerumah orang tuanya. Pintu pagar disamping rumahnya terbuka dimana ada Manoj dan Aya putri Mona dan Gio, Lia melihat mereka masuk kedalam salah satu mobil membuatnya menepuk Scott keras dan suara kesakitan terdengar. “Scott kita ikuti mereka” Scott menggelengkan kepala “Scott.” “Aku tidak mau karena kamu tidak mengikuti perkataanku” Lia membelalakkan matanya “kamu harus cerai, sayang” membelai wajah Lia pelan “aku cemburu.” Lia tersenyum mendengar Scott “aku seperti jalang” Scott mencium bibir Lia ketika mengatakan itu. “Jangan sekali – kali mengatakan hal tersebut” membelai pipi Lia perlahan “kamu yakin pulang?” Lia mengangguk pelan “kamu tahu dimana aku berada.” Lia meyakinkan diri untuk keluar dari mobil Scott depan pagar dirinya meyakinkan diri untuk masuk kedalam, perlahan membuka pintunya dimana Lia tahu jika kedua anaknya berada di rumah. Masuk kedalam dimana ketiga pasang mata menatap dirinya membuat Lia membeku karena tidak menyangka Gio berada dirumah sedang duduk di meja makan menikmati makanan yang sepertinya baru dibeli, Lia bahkan hanya diam saat Gio memeluknya erat dimana jantung Lia masih berdetak kencang saat pria yang menjadi suaminya ini memeluknya. “Maafkan aku” Gio memegang wajah Lia membuat mata mereka saling menatap “aku akan meninggalkan Mona, kita mulai dari awal ya” membelai rambut Lia pelan. Pelukan dari Kia dan Dio menyadarkan Lia bahwa ada anak – anaknya saat ini dan tidak seharusnya mereka membicarakan masalah ini depan mereka semua, Lia memandang mereka berdua setelah melepaskan pelukan. Gio hanya diam saat anak – anak membawa Lia masuk kedalam dengan duduk di meja makan, Lia dapat melihat bahwa makanan yang ada ini mereka beli karena tidak mungkin Kia memasak atau Mona yang memasak semua. Gio duduk dihadapan Lia dimana Kia menyiapkan makanan untuknya, meski tidak lapar tetap saja Lia harus makan karena Scott meminta jatahnya sebelum ditinggalkan. “Beli dimana?” Lia menatap kedua anaknya bergantian “gak mungkin kamu masak kan?” menatap Kia yang hanya diam lalu menggelengkan kepala “lantas beli dimana?.” “Gak penting beli dimana yang terpenting adalah kamu makan” Lia memandang Gio malas. “Apa kamu tahu Aya disini?” Gio menggelengkan kepala “aku lihat dia keluar dari rumah sebelah keluar bersama Manoj.” “Palimg ada urusan sama Pak Manoj” Gio mencoba Lia untuk berpikir positif. “Sudah lah gak usah mengurusi dia yang terpenting adalah gimana mama sama papa” Kia membuka suara membuat Lia menatap bingung “papa akan meninggalkan Mona dan jika papa tetap bertemu dengannya maka mama bisa meninggalkan papa selamanya, itu adalah janji yang papa katakan pada kami bertiga.” Lia terdiam mendengar perkataan dari Kia lalu menatap Gio dimana tatapannya seakan mengatakan bahwa yang dikatakan benar adanya, Lia menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya menyudahi makanan dengan menatap Gio dalam. Tatapan mereka bertemu dimana Lia masih bisa melihat besarnya cinta Gio pada dirinya, Lia memberi kode pada anak – anak untuk meninggalkan mereka berdua yang ternyata diturutin oleh mereka berdua. Tidak melepaskan pandangan dari Gio seakan memang ingin melihat apa reaksinya saat mereka berbicara banyak hal dan Lia memang mengakui jika ini adalah waktu yang sangat tepat. “Bagaimana bisa kamu melupakan Mona?” Lia langsung menembak pertanyaan membuat Gio terdiam “aku heran sama papa yang menyetujui perbuatan kamu bahkan sampai menghasilkan dua anak” Lia menghembuskan nafas pelan “kedua adikmu sampai pergi dari tempat itu tapi kamu seakan berat meninggalkan mereka, aku beruntung setidaknya anak – anak tidak melakukan hal seperti Aya.” “Jaga bicaramu tentang Aya, Lia” Gio memotong pembicaraan Lia “dari tadi kamu menjelekkan Aya yang melakukan sesuatu dengan Manoj, atau kamu yang ingin disentuh Manoj?.” PLAK “Jaga kata – kata kamu, Gi” menatap Gio dengan tatapan kecewa “baru tadi kamu mengatakan maaf dan hanya bertahan beberapa menit” Lia menggelengkan kepala “kamu berubah dan sangat berubah.” “Aku tidak akan menceraikanmu.” Lia mengangguk “kalau begitu aku akan melakukan seperti kamu dengan hamil dari pria lain.” “LIA!!” “Kenapa gak boleh?” menatap tajam Gio yang saat ini menatapnya tajam “kamu bisa melakukannya maka aku juga bisa jadi jangan melarang dan satu lagi aku akan tetap tinggal disini melayani kamu tapi bukan melayani ranjang” Lia beranjak “katakan pada Mona makanannya gak enak.” Lia masuk kedalam kamar lalu mengeluarkan semua barang – barang Gio, membuat Gio yang berada di meja makan terkejut dengan perbuatan Lia. Gio berdiri menghentikan semua yang Lia lakukan namun tidak dipedulikan sama sekali, membuat Gio mencengkram lengan Lia kasar yang hampir membuatnya meringis kesakitan. Lia memandang tajam pada Gio sedangkan Gio memandangnya lembut seakan tidak ingin terpancing dengan emosi yang memenuhi hati Lia, setiap mata mereka memandang Gio tidak merasa bersalah sama sekali. “Kamu tinggal pilih tinggalkan dia selamanya atau tidak” Gio menggelengkan kepala “baiklah jadi keputusan telah dibuat.” “Lia” Gio mengetuk pelan pintu kamar mereka yang tidak dihiraukan sama sekali oleh Lia. Memilih untuk istirahat setelah apa yang dilakukan bersama Scott, memikirkan Scott membuat dirinya langsung menghubungi pria tersebut dimana mengatakan bahwa masih menunggunya di depan. Lia membuka jendela memastikan apa yang dikatakan dimana benar adanya membuat Lia menghembuskan nafas pelan, suara ketukan sudah menghilang dimana Lia sangat yakin jika Gio memilih untuk mengalah. Lia membalas pesan Scott untuk menunggu karena dirinya akan keluar, menatap penampilan depan cermin seketika Lia membuka pakaiannya dan menutup tubuhnya dengan menggunakan jaket, dimana dalam jaket hanya telanjang tanpa apa pun didalamnya. Lia membuka pintu dan sesuai prediksi dimana Gio sudah tidak ada, perlahan Lia keluar dengan tidak lupa mengunci pintunya. Masuk kedalam mobil Scott tidak lama kemudian mencium bibirnya singkat dan tidak lupa membuka jaketnya yang langsung membuat Scott menelan saliva kasar, memberikan belaian pada paha Scott agar segera pergi dari tempat ini dan hal itu tidak disia – siakan oleh Scott dengan langsung meninggalkan area rumah Lia. “Aku akan melayanimu tanpa henti” memainkan jarinya di v****a “ough Scott cepatlah aku butuh penismu didalam.” Note : Minta tolong buat tekan love untuk cerita aku Hurt You dan BadmiLove kalau sampai 500 akan aku lanjutkan dengan boom update. Terima kasih
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN