Ketika aku dapat melihat (yang tak terlihat)

Chapter 22

teror arwah penari itu, semakin hari, semakin intens menganggu Jenar. Tidak jarang, Jenar di temukan tidak sadarkan diri setelah berteriak dengan histeris.

Dan itu jelas sangat menganggu kegiatan dari anggota anggota yang lain, tentunya. Dan untuk hari ini, secara tiba tiba Jenar mengajak Ayana, juga Athar untuk turun ke pos. Jenar membutuhkann signal ponsel yang sangat kuat untuk menghubungi seseorang yang Jenar rasa dapat membantu diri nya.

Jenar memiliki satu teman sekolah yang bisa dikatakan berpengalaman dengan arwah arwah serta hal ghaib lain nya. Orang yang memiliki keistimewaan sejak lahir itu, biasa disebut indigo.

anak indigo merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan yang bersifat supranatural, serta memiliki pemikiran nalar di luar pemikiran anak-anak pada umumnya.

Bagaskara, teman Jenar yang memiliki kemampuan itu saat ini sedang berada di Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan nya. Sewaktu mereka masih bersekolah pada tingkat atas, Bagas sering kali bercerita kepada Jenar tentang "teman teman" nya.

Dan Bagas juga kalau disekolah, dia terkadang berbicara sendiri bahkan sampai kerasukan. sampai sampai teman kelas yang lain menyangka bahwa pria baik itu sebenarnya terganggu mental nya.

Dan jika hal itu sedang terjadi, teman kelas yang pasti akan langsung laporan kepada Jenar, serta meminta Jenar untuk menemani dan menarik kembali kesadaran dari Bagas.

Jenar tidak tau kenapa, namun setiap Bagas sedang tidak terkendali, Jenar hanya akan memanggil nama nya saja. Dan Bagas akan kembali sadar. Berbeda jika hal itu di lakukan oleh teman kelas yang lain. Rata rata panggilan nya tidak berhasil dan mereka justru merasa ketakutan.

***

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****

Jenar termenung di tepian ranjang seorang diri, pikiran nya melayang pada apa yang barusan menghampiri diri nya.

Keringat pun terus keluar baik pada wajah, maupun pada tangan nya. Jenar berusaha untuk tidak menjerit histeris, ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Dan mendengarkan apa yang arwah penari itu inginkan.

Jika kalian bertanya dimana Ayana dan teman yang lain? mereka semua sedang berkumpul diruang tengah. Dan hanya Jenar lah yang berada di kamar, yang tadinya ia hanya ingin mengambil ponsel nya saja. Akan tetapi, ternyata arwah itu kembali mendatangi dirinya untuk yang ke tiga kali nya.

Dan yang membuat Jenar termenung ialah, arwah itu datang ketika manusia mulai beraktifitas, dan untuk kesekian kali nya penari itu hanya berkata "Tolong saya"

Jenar sudah mulai jengah mendapat teror dari arwah penari itu, ia capek kalau harus selalu terkejut dan merasa takut, jika arwah itu datang menghampiri nya.

Sejujurnya Jenar merasa aneh dan bingung, sebenarnha apa yang membuat arwah penari itu yakin kalau dirinya lah yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya yang belum terselesaikan itu?

Maksudnya, Jenar hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki bakat apapun dalam bidang ke-ghaiban. Dirinya hanya tidak sengaja terbuka mata bathin nya, dan Jenar berharap mata bathin nya itu akan tertutup kembali dalam waktu yang cepat.

Ia tidak ingin hidupnya selalu di bayangi oleh arwah arwah penasaran yang meminta bantuan kepada nya. Ia tidak ingin menjadi seperti anak anak indigo diluar sana, yang dirinya ketahui selalu mendapat cemo'ohan dan di pandang aneh oleh publik. Ia hanya ingin hidup dengan normal.

*****