TSURAYYA -32-

1773 Kata

Kami sudah mengabarkan kepulangan kami ke Jakarta pada kedua keluarga. Mereka juga mengutus Pak Joko untuk menjemput kami di bandara. Pak Joko langsung mengantarku dan Athaya ke rumah baru kami yang digadang-gadang Athaya akan menjadi hadiah perceraian untukku nantinya. Di sepanjang perjalanan aku sempat melamunkan sesuatu. Tadi malam, tidurku sangat nyenyak. Seharian mengitari pasar sebesar Chatuchak membuatku sangat lelah. Aku yakin itu hanya sebuah mimpi. Aku merasa seolah Athaya mengecup keningku. Itu pasti cuma mimpi. Sesampainya di rumah, mobil kedua orang tuaku sudah terparkir rapih di depan rumah. Garasi rumah kami memang tak begitu besar, hanya bisa menampung dua mobil. Jadi, terpaksa mobil mereka harus diparkirkan di depan pagar rumah. “Pak Joko, orang tua kami ada di sini jug

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN