“Kita akan terus coba sampe aku dinyatakan positif hamil, Mas. Semoga nggak butuh waktu lama.”
Entah apa yang sebenarnya harus kurasakan saat ini. Perlahan, hatiku sudah jatuh untuknya. Tapi, mengingat apa yang sudah disepakati tak mungkin bagiku menyatakan perasaan ini. Akan sangat konyol rasanya jika hanya aku yang mempunyai perasaan di hubungan ini, apa lagi aku masih menjalin hubungan dengan Natasha.
Aku dan Tsurayya baru saja menyetujui untuk mengesampingkan salah satu poin penting di kesepakatan itu. Demi kebahagiaan kedua orang tua kami. Apa mungkin bisa seorang anak lahir dari pernikahan seperti ini?
“Ayya, kamu yakin?” tanyaku untuk kesekian kalinya. Tsurayya mengangguk mantap. “Kamu tau konsekuensinya, kan?”
“Aku tau, Mas. Kalo sampe semuanya berhasil, aku bakal hamil anak ki
