“Wish you are here by my side, Flower.” Kecup Andreas berkali-kali wajah Bunga sampai Bunga kewalahan. “Saya ke rumah kamu tadi malam.” “Sakit tau, rahang kamu tajem-tejem, Andreas!” Kesal wajah cantik yang cemberut itu. Andreas tersenyum dia lalu membuat Bunga duduk di pahanya kemudian dia peluk dan dia hidu aroma tubuhnya. “Saya minta maaf.”katanya kemudian. “Aku di pecat tau.” Lirih Bunga. “Ngga perlu bekerja lagi. Biar saya yang bekerja buat kita.” “Bekerja buat kita? Kamu itu bekerja buat Kamu dan Fanaya kali—“ Andreas pun langsung terlonjak dari tidur nyenyaknya dia lalu melihat ke kanan dan kiri, dia berada di ruangan kerjanya sendirian, Bunga tidak datang kesana. Sungguh mimpi barusan terasa begitu nyata, dia seperti benar-benar memeluk Bunga. Andreas mengusap wajahny