40 Peluk Tangis

1807 Kata

“Neng Bunga, ini anu ada orang dari dealer minta saya tanda tangan serah terima mobil tadi siang, ini alamat sama namanya benar alamat sini. Saya ngga berani tanda tangan jadi orangnya menghubungi orang lain ndak tahu siapa, lalu ya kuncinya di berikan sama saya.” Bunga diam sesaat berpikir sejenak ini sudah pasti Andreas. “Ya, ya Pak Hadi titip dulu ya, maaf ngerepotin besok saya pulang ke kontrakan buat lihat mobilnya.” “Okay Neng Bunga.” Panggilan pun berakhir Bunga kembali termenung di sana, kenapa Andreas tidak juga berhenti, kenapa harus menggantikan dengan mobil lain jangan bilang ini sebuah cara untuk membujuk. Tidak, dia tidak akan terbujuk. Di ujung kamar tidur itu Bunga menggigiti jemarinya menggulir kontak-kontak di ponselnya sambil berpikir apakah dia harus menghubungi An

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN