12 Bisa Marah

1310 Kata

Andreas dan Bunga semakin di sergap kebisuan tidak sama sekali bertegur sapa, Ya jelas saja Andreas terdiam dia sudah telak tidak tahu harus berbuat apa sekarang sebab semuanya berdampak besar. Andreas tidak bisa sesukanya memutuskan suatu hal karena akan membahayakan orang-orang terdekatnya. Bunga turun lebih dulu terburu-buru meninggalkan Andreas beruntung tidak ada bagasi yang harus di ambil lantas Bunga memilih pulang menggunakan taksi. “Bu Ramalina?” kata Bunga melihat mama Andreas di area penjemputan para penumpang Gadis yang memakai stelan celana hitam dan kaus putih itu di langsung mengalihkan wajahnya, dia memotong jalan menghindari ibunda Andreas itu. Ramalina terlihat bersama seorang perempuan itu bukan Anindita atau keluarga Andreas yang lain, Bunga rasa dia belum pernah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN