Masih saja membuat Andreas tersenyum sendiri kekonyolan dirinya seharian ini sampai dia pulang ke rumah keluarganya itu. Raut kebahagiaan terpancar di wajahnya hingga pulang bekerja. Andreas terus bersiul-siul saat masuk ke dalam rumah menjelaskan sekali suasana hatinya yang sedang bahagia. Andreas melewati Ruang keluarga di mana Sylvia dan Ramalina ibunya tanpa menyapa mereka, dia terus berjalan sembari mengudarakan siulannya sembari memainkan kunci mobilnya. “Ndre?” Tegur Sylvia sang tante melihat dia penuh keheranan tumben sekali Andreas seperti itu, “Tante kirain bunyi apa tadi rupanya kamu. Girang banget sepertinya.” Andreas lalu berhenti kemudian tersenyum lebar kepada ibu dan tantenya itu. “Girang? Biasa aja. Kenapa pada belum tidur?” Ramalina tahu alasan apa yang membuat