Sesaat Via terdiam menatap pulpen di tangan Lira. "Sayang," desis Lira membuyarkan lamunan Via. Dengan tangan gemetar Via menerima dan dia menarik napas dalam sebelum membubuhi kertas bermaterai itu dengan tandatangannya. Lira tersenyum miring, dia senang akhirnya anak asuhnya masuk dalam perangkapnya. Dengan adanya surat perjanjian tersebut Via tidak akan bisa kemana-mana bahkan untuk menolak pekerjaan yang Lira berikan saja Via tidak akan bisa. "Terima kasih, Sayang," ucap Lira seraya mengambil pulpen dari tangan Via dan menutup map berisi surat perjanjian itu. Kemudian menyerahkan map itu pada seorang bodyguardnya. Dengan senyum merekah Lira mengambil ponselnya dan beberapa saat kemudian sebuah notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel Via. Ponsel yang sudah hampir mati daya batrenya