Pada saat ini, Cecilia mulai ingin melepas pakaian kulitnya dengan sedikit tak terkendali. Setelah melihat ini, aku mengulurkan tangan untuk menghentikannya. Tapi, Cecilia mendapatkan kesempatan dan langsung melemparkanku ke tanah. Cedera punggungku belum sembuh. Tiba-tiba, ada sensasi terbakar panas yang membuatku cemberut. Saat aku hendak mendorong Cecilia ke atas, bibir merah tipisnya langsung menyosor dan kemudian tercetak di bibirku. Sial, aku dicium secara paksa. Saat Cecilia dan aku melumat bibir kami, aku merasakan lidah lilak yang licin masuk ke mulutku. Tenggorokanku bergulung, dan lidah Cecilia yang harum terus menjilati gigi atasku. Hal ini tidak hanya membuat mulutku gatal, tetapi juga tubuhku seperti puluhan juta semut yang merangkak. Pada saat ini, aku merasakan rasa nya