d**a Lin Manman langsung menempel di dadaku. Mulut cerinya hanya berjarak dua jari dari bibirku. Aku bisa merasakan panasnya hembusan napasnya. Jagoan besar di antara selangkanganku pun berdiri tegak seketika dan menekan kaki Lin Manman. Tampaknya, ada sesuatu panas yang datang dari arahnya. Wajah Lin Manman saat ini menjadi lebih merah. Melihat penampilan pemalunya tersebut, aku tidak bisa menahan untuk tergiur dan ereksi dengan liar. Lin Manman bergumam tanpa sadar di mulutnya. Suaranya sangat lembut. Jika An An adalah buah persik yang matang, maka Lin Manman adalah buah persik yang agak hijau. Seringkali, hal ini bisa lebih merangsang keinginanku. Aku menggigit ujung lidahku untuk menahan diri agar tidak membuat langkah selanjutnya yang lebih jauh. Aku bukan Zhou Niu. Tapi, Lin Manma