Bagian 4

875 Kata
Sesuai janji Aika untuk Abra, kini Abra tengah menaiki mobil yang ia idam-idamkan sejak kemarin. Bocah itu nampak bahagia bibir mungilnya selalu berbicara ini itu dan sesekali ia majuin ke depan, membuat Ardi gemes. Ardi memegang bibir Abra karena tak tahan melihat ke gemesannya. " Abra kok lucu sih... " tanya Ardi sambil menyetir mobil. Kini Abra berada dipangkuannya saat ini. " enda tau om, kenapa bisa begitu...!! " jawab Abra seadanya. Ardi hanya tertawa geli, anak itu sangat mirip dengannya terdengar dari jawaban yang Abra lontarkan tadi. "Kenapa ketiga anakku memiliki sifat yang sama denganku ... " ucap Adit dalam hati. Ardi melihat kedua anaknya yang sedang duduk dibelakang Adrian dan Aika dari kaca spion. mereka sibuk mengunyah makanan sambil melihat jalanan. " Adrian dan Aika makan apa ...?" Tanya Ardi. " makan kue tadi pah ..." jawab Adrian dan diangguki oleh Aika. lagi lagi nada jawabnya sama dengan Abra.. emang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.  batin Ardi. Dengan hati yang dongkol, Ardi melajukan mobilnya membelah jalan tepian Mahakam.                                 ***** Rumah itu nampak lenggang dan kosong hanya  ada beberapa pelayan yang sesekali lewat di rumah itu. Ratni tengah menikmati secangkir teh tienchi flower tea di halaman rumahnya. Hamparan rumput yang luas ditengahnya terdapat kolam renang  dan juga beberapa bunga yang menghiasi halaman tersebut. Ratni memikirkan kenikmatan hidup dan juga penyakitnya terutama Ardi, yah sejak Ardi mengetahui jati dirinya sang suami berubah total tak ada kelembutan dalam biduk rumah tangganya. "Kenapa kamu membenciku Ar,..." lirih Ratni. Penyakitnya tak kunjung sembuh,hanya keajaibanlah yang dapat menolongnya. Kedua orang tua Ratni telah berusaha semaksimal mungkin tapi apa daya. "penyakitku tambah parah, katub jantungku sudah tidak lagi berfungsi dengan normal...!! Lirih Ratni lagi. "Apa yang harus aku lakukan..!!? Kematian sudah berada di depanku dan aku harus siap dengan itu. Ratni selalu mendapatkan apa yang ia mau termasuk memfitnah saudara kembarnya sendiri, Ratna di buang oleh kedua orang tuanya berkat Ratni. Ratni selalu memonopoli ayah dan bundanya sejak kecil, termasuk mencelakai Ratna sewaktu mereka beranjak gadis. Kalau boleh jujur, Ratni lah yang menyuruh ke sepuluh pekerja kasar itu untuk memperkosa Ratna namun ia beruntung karena Ratna di lindungi oleh Ardi. Membuat Ratni benci dengan saudara kembarnya itu. Entah apa salah Ratna dengannya,hingga ia tega menjahati kakak kandungnya sendiri seperti itu. Tak sampai di situ Ratni terus menjahatinya hingga Ratna bertemu dengan Kiran. Rumah tangga Kiran dan Adit bukan Ratna yang menghancurkannya melainkan Ratni. Diasaat Ratna tak ada maka Ratni akan menggantikan dirinya berpura-pura menjadi Ratna. Licik bukan. Bulan memancarkan cahayanya di kegelapan malam dan reaksi anjing adalah mengonggong, apa salah bulan hingga anjing itu mengonggong...!!                                    **** Ratna membenarkan posisi duduknya ia baru ingat kalau tidak salah Adrian membawa dagangannya tadi. Ratna melepas kaca mata hitamnya Ardi. Matanya tak sesakit tadi akibat sinar matahari yang masuk ke matanya. Walaupun masih masih rabun. Tangan Ratna meraba guna mencari Abra. "Nak...."panggil Ratna, tangannya terus meraba hingga tak sengaja tangan itu menyentuh kepala pria dewasa. Ardi "Iya mah..." jawab Abra, Ratna yang mendengar suara anaknya dari samping langsung mengelus puncak kepala yang ia pegang, Ratna kira itu adalah Abra padahal itu ialah Ardi. "Abra laper gak..." tanya Ratna sambil membelai rambut yang menurut Ratna agak aneh. " s**u mah..." pinta Abra. Ratna meraba buah dadanya dengan satu tangannya. Guna merasa mana yang ada air susunya dan mana yang tidak. Ardi yang melihat itu hanya bisa menahan hawa nasfunya. Belaian Ratna membuat Ardi sedikit turn on. Aika dan Adrian yang melihat Ratna tengah mengusap kepala sang papah hanya bisa tertawa cekikikan sedangkan Abra hanya cuek . "Padahal itu kepala papah bukan Abra... ckckxk" ucap Aika dan diangguki oleh Adrian. Ratna yang merasa aneh langsung menarik tangannya. Dan berbicara "Kok rambut Abra tebal yah, kok harum gel rambut!!!" Pikir Ratna bingung Sontak saja Adrian dan Aika tergelak tertawa terpingkal-pingkal "Tante tadi megang rambut papah bukan dede Abra...." jelas Aika. "Benar itu tante..." balas Adrian Ratna langsung kaget dan meminta maaf pada Ardi berkali-kali karena tak sengaja membelai kepala sang punya mobil itu. "Aduh, duuhh maaf sa-saya gak sengaja mas...maaf atas kelancangan saya..." ucap Ratna kelalapan. Ia menautkan kedua tangannya lalu memohon untuk di maafkan Ratna pov Sungguh aku tidak tau kalau yang ku pegang adalah rambut mas itu bukan Abra karena penglihatanku rabun sebut sajalah buta. Aku terus meminta maaf namun mas itu tidak menjawab malahan ia terdehem. "Mamah sih main pegang-pegang aja..." ucap Abra yang masih berada di pangkuan Ardi. "Kan mamah gak tau nak, mamah kan buta..." jawabku sedih. "Mamah tidak buta hanya sakit..." elak Abra "kemarilah, mamah ingin memberimu susu..." ucapku sambil meraba Abra lalu menangkatnya .kuletakan dirinya di pangkuanku. Kusingkap sedikit kaos usangku lalu mengeluarkan satu payudaraku hingga sedikit menyembul dan Abra langsung menghisapnya. Walaupun Rabun namun  aku masih bisa melihatnya walau itu hanya sebatas bayangan. Ku tepuk-tepuk pelan pantatnya sambil mengumamkan lagu khas seorang ibu ketika menidurkan anaknya. Ardi pov Shit!!! Shit!!! Umpatku dalam hati, Ratna ia begitu leluarsa mengeluarkan payudaranya, ia kira aku tak melihatnya??? Aarrgghhh!!! Erangku frustasi. Ingin rasanya aku yang menggantikan posisi Abra untuk menghisap susunya. Oh my nafsu binatangku mulai bangun. Apa yang harus ku lakukan!!! Sabar Ar sabar!!! Tahan nafsumu!!! Aku menginjak rem mobil dengan kasar hingga membuat mobil yang ku bawa melaju cepat. Aku akan membawa mereka ke balikpapan menitipkan triplee A itu ke rumah adit dan Kiran. Lalu aku akan membuat Ratna siup hingga aku bisa menidurinya. Argghhhh aku gila karena kamu Ratna...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN