Nidya merasakan dirinya sejak tadi seperti menjadi pusat perhatian. Bahkan sejak dia masuk kembali ke kantor usai diantarkan oleh Panji. Sedangkan pria itu harus menemui klien lain yang tiba-tiba membuat janji temu usai beberapa hari yang lalu sempat gagal. Alhasil Nidya masuk sendirian dan saat dia di lift tadi, beberapa karyawan menatapnya seolah sangat heran melihat dirinya ini. Nidya mencoba mengabaikan itu tapi setelah teman satu divisinya juga bersikap demikian, tentu saja dirinya menjadi risih. Dia mencoba kabur sebentar ke pantry tapi juga mendapatkan perlakuan yang sama, bahkan ada yang sempat menyenggol bahunya saat berpapasan di ambang pintu yang lebar. Tidak tahan lagi, Nidya lebih memilih menuju kamar mandi dan mengurung diri di sana sebentar. Namun saat dia sedang duduk men