karena cinta yang baru akan selalu datang disaat kita rela melepaskan yang harus dilepas . . Akhirnya Nidya bisa bernapas lega usai mengakhiri harinya dengan mengantarkan ‘teman’ atasannya ke rumah. Sedari tadi usai makan siang dia harus membawa barag-barnag milik Zilly dan sudah seperti pesuruh walau Panji juga akhirnya mendapat bagian sendiri. Bahkan ZIlly juga tidak malu menghabiskan banyak uang milik Panji untukmembeli barang-barang pribadinya. “Terima kasih dan maaf sudah merepotkanmu, Nidya,” ucap Panji dengan senyuman kecil, saat ini tinggal mereka berdua yang ada di mobil bersama sopir kantor. “Tidak apa-apa, Pak. Saya juga berterima kasih karena sudah dibelikan sepatu tadi,” balas Nidya sambal menatap sekilas pada sepatu baru yang dia gunakan. “Oh iya tentang sepatu itu bera