54. Alasan Jatuh Cinta

2012 Kata

Setelah menyadari kalau perempuan paruh baya yang kutemui di lift adalah Ibu Mas Rifqi, aku mendadak bingung. Aku bingung apa yang harus kulakukan setelah ini. Mau tiba-tiba pergi, rasanya aneh. Mau tetap di tempat, lebih aneh lagi. Alhasil, aku memiringkan kepala dan menatap Mas Rifqi sambil meringis. Aku harap dia bisa segera menghilangkan kebingunganku ini. Saat ini aku benar-benar tidak ada ide. Aku terlampau kaget sampai otak mendadak blank. Bagaimana tidak? Tidak ada angin tidak ada hujan, hari ini tiba-tiba aku bertemu Ibu Mas Rifqi. Jangankan membayangkan, terbesit sedikit pun tidak. “Ibu enggak kesasar, kan?” “Enggaklah! Lha dekat, kok! Cuma nyeberang bentar. Kamu ini ngeremehin Ibu terus dari kemarin!” Mas Rifqi tersenyum, lalu dia memiringkan kepala dan balik menatapku. Seny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN